Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Nabung Uang VS Nabung Saham, Worth It Mana?

6 Mei 2023   14:27 Diperbarui: 6 Mei 2023   14:33 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar:  PEXELS/BURAK K dalam Kompas.com)

Daripada bermain smartphone hanya untuk menghabiskan kuota data, tentu lebih baik menggunakan smartphone tersebut untuk belajar berinvestasi atau untuk menabung saham.

Nabung Uang atau Nabung Saham, Pilih Mana?

Di era yang semua butuh prioritas, banyak yang menanyakan tentang pilihan menabung tersebut. Pada dasarnya bila melihat dari faktor fungsi dan rencana penggunaan ke depan, maka keduanya sama-sama penting dan harus menjad prioritas yang harus dilakukan.

Pada dasarnya memang banyak yang menyamakan antara menabung uang dengan investasi dengan cara menabung saham, dan tentu saja keduanya memiliki tujuan yang berbeda.

Ilustrasi (Sumber: SHUTTERSTOCK/LOOKERSTUDIO dalam Kompas.com)
Ilustrasi (Sumber: SHUTTERSTOCK/LOOKERSTUDIO dalam Kompas.com)

Menabung uang, tentu saja tetap harus dilakukan, yang merupakan tabungan dalam bentuk uang yang bisa dipakai kapan saja saat kondisi darurat, tentu saja penentuan jumlah uang untuk dana darurat harus disesuaikan dengan kebutuhan, juga skala prioritas hidup Anda. Nah, berbeda dengan nabung saham yang ditujukan utnuk investasi jangka panjang, maka investasi pada perusahaan yang tepat pada perusahan yang termasuk dalam Blue Chip atau masuk indeks LQ 45 merupakan investasi jangka panjang yang harus dilakukan mulai dari sekarang, dan tentu akan memberikan keuntungan yang jauh lebih besar di masa yang akan datang.

Terdapat keuntungan mengapa harus memilih saham untuk investasi jangka panjang (instagram.com/ngertisaham/), antara lain:

  • Saham jauh lebih murah daripada investasi di rumah atau pun tanah, sehingga bisa langsung menyisihkan tiap bulan dalam bentuk aset dan akan langsung berkembang sesuai kinerja perusahaan (dalam arti tidak perlu mengumpulkan dulu seperti membeli tanah atau rumah).
  • Lebih simpel daripada harus membangun bisnis sendiri (run your own business) secara langsung.
  • Pajak sudah final.
  • Saham bisa diwariskan.
  • Anda akan mendapatkan bagi hasil keuntungan usaha dalam bentuk dividen.
  • Saham bisa dijual dan dibeli kapan saja.

Saya masih teringat dengan apa yang disampaikan seorang investor besar Indonesia, "Loe Kheng Hong", yang menyampaikan:

Harta karun kekayaan terbesar yang ada di dunia ada di pasar modal, bukan di bawah laut. Nilainya nyata dan transparan. Sangat disayangkan bila ada orang yang tidak mengenal pasar modal.

Itu dia sedikit catatan dan informasi tentang "Nabung Uang vs Nabung Saham, Worth It Mana?". Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun