Ada lagi yang menarik selain bawalan atau saling bermaafan ini, yaitu menikmati sajian kue dan makanan yang disediakan oleh pemilik rumah. Dan yang tidak kalah menarik sajian opor yang bisanya dinikmati bersama ketupat atau lontong.
Opor memang makanan wajib yang selalu ditunggu-tunggu bagi mereka yang merayakan lebaran. Hidangan berbentuk kuah kuning biasanya disajikan dengan berbagai pilihan makanan, seperti telur opor rebus, sambal goreng ati kentang, ketupat, lontong dan berbagai sajian lainnya.
Ada yang menarik dengan hadirnya opor, menurut Fadly Rahman yang merupakan Sejarawan kuliner dari Universitas Padjajaran. Opor masuk ke Indonesia adalah hasil akulturasi budaya dengan buaya asing, khususnya dari Arab dan India.
Dan pada tahap selanjutnya terjadi modifikasi atas masakan India dan Arab ini, hingga disebut dengan opor. India yang memiliki masakan khas berupa kari, dan Arab yang memiliki masakan gulai, oleh masyarakat Indonesia dengan kreatif melakukan modifikasi sehingga menghasilkan makanan lezat yang bisa dinikmati saat lebaran ini, yaitu opor.
Begitu pula dengan penggunaan ketupat yang ternyata sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan sebelum masa Islam. Menurut Traveling Chef, Wira Hardiansyah, sebagaimana yang dikutip dalam kompas.com, opor dan ketupat ini sering dipasangkan dalam hari lebaran sebagai makna meminta maaf atas segala kesalahan, baik tindakan atau pun pikiran buruk pada seseorang.
Menarik bukan? Semoga sedikit catatan Hari Raya Idul Fitri dengan judul "Bawalan, Opor dan Satu Kata Maaf di Hari Fitri" ini bermanfaat dan mengingatkan kita akan makna penting Idul Fitri atau lebaran dalam hidup kita.