Berdasarkan berbagai referensi maka detoksifikasi sebaiknya dilakukan satu kali dalam satu tahun dengan jangka waktu 30 sampai 40 hari. Nah, yang menjadi catatan disini, semakin tidak sehat, tentu semakin sering dan juga butuh waktu lama untuk proses detoksifikasi.
Dalam proses puasa seperti yang dilaksanakan umat Muslim selama 30 hari, maka secara alamiah usus akan membersihkan diri. Pada saat yang sama, organ tubuh lainnya seperti hati dan lambung akan beristirahat.
Seperti yang kita ketahui bahwa hati merupakan organ terbesar di dalam tubuh yang memiliki tugas paling berat, yang berfungsi untuk menyaring segala sesuatu yang telah dikonsumsi, termasuk yang diserap dari permukaan kulit. Dengan melakukan puasa, maka akan terdapat jeda beberapa jam untuk hati beristirahat.
Selama menjalankan puasa, alangkah baiknya bila untuk sementara menahan dulu keinginan untuk mengonsumsi makanan yang bisa menyebabkan asam. Ada pun makanan pembentuk asam tersebut seperti makanan yang mengandung protein (hewani), pati dan juga lemak.
Tentu saja hal ini akan berefek pada tubuh dengan munculnya asidosis, yaitu penurunan keasaman darah (di bawah 7,35).
Peroses mengeluarkan racun ini pada awalnya akan terasa lamban, apalagi bila racun tersebut sudah terbentuk sangat lama. Memang proses ini sangat lama dan panjang dan tentu saja tidak nyaman. Namun yang harus diingat adalah manfaat setelah puasa dalam rangka detoksifikasi ini, seperti:
- Kulit menjadi bersih, sehat, lembut dan juga kencang.
- Berat badan turun.
- Daya ingat meningkat.
- Kadar gula darah, tekanan darah, fungsi liver dan ginjal menjdi lebih baik.
- Sembuhnya gejala-gejala penyakit, seperti alergi, sakit kepala, kembung dan sebagainya.
Jadi, mengapa masih meragukan puasa? Semoga sedikit catatan tentang "Puasa Ramadan, cara mudah dan murah untuk detoksifikasi tubuh" ini bermanfaat dan memberi keyakinan yang kuat untuk tetap dan selalu melaksanakan ibadah puasa khususnya di Bulan Ramadan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H