Sejak mendengar cerita tentang pengorbanan dan perjuangan sang ayah, hal ini membuat Ikal berusaha untuk menjadi pemain junior PSSI sebagai penyerang di sayap kiri, segala cara dilakukannya untuk bisa menjadi pemain bola, meskipun semuanya gagal di tengah jalan.
Tidak mau terpuruk dalam kesedihan, Ikal berusaha melalui jalan lain, dan benar, kalau pintu satu tertutup, masih ada pintu lain yang terbuka, dan kegagalan tersebut tidak membuat Ikal bersedih, hal ini dibuktikan Ikal  yang bisa menempuh kuliah di Universitas Sorbonne, Prancis.
Dan kecintaan pada sepak bola dan rasa sayang serta hormat pada sang ayah membuatnya membelikan kaos asli Real Madrid dengan nama belakang pemain Real Madriod, yaitu Luis Figo beserta tanda tangannya. Dan untuk bisa mendapatkan kaos asli atau original tersebut, Ikal harus bekerja serabutan siang malam sebagai pembantu umum di Club Barca untuk bisa membelikan kaos idaman tersebut.
Dan akhirnya Ikal berhasil mendapatkan kaos tersebut dengan bonus menonton langsung pertandingan Real Madrid melawan Valencia di Estadio Santiago Bernabeu.
Sangat menarik membaca buku sederhana ini, tentu dengan sebuah motivasi dan pelajaran hidup bahwa hidup ini harus dijalani dengan suka cita dan semangat, begitu pula untuk mencapai impian dan harapan harus dicapai dengan perjuangan dan bekerja keras. Semoga sedikit catatan "Sebelas Patriot (Resensi Novel)" ini bisa menjadi referensi untuk Anda yang ingin menikmati buku-buku terbaik karya anak negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H