Bruce Willis, terkena demensia, apa itu demensia frontotemporal? - Hidup adaah sebuah ketidakpastian, dan yang pasti hanya Tuhan yang tahu tentang hidup ini. Begitu pula beberapa waktu lalu, saat mendengar kabar yang menyedihkan, dimana seorang aktor terkenal Hollywood, "Bruce Willis", terkena demensia.
Informasi ini didapatkan dari pengumuman yang disampaikan oleh pihak keluarga Bruce Willis dan disiarkan juga melalui halaman website AFTD (Association for Frontotemporal Degeneration). Sebenarnya informasi bahwa sang aktor kawakan ini didiagnosa menderita afasia sudah sejak Maret 2022 yang lalu. Penurunan kondisi Bruce-lah yang membuat pihak keluarga akhirnya memutuskan agar Bruce pensiun dari dunia akting yang membesarkan namanya.
Dementia Frontotemporal
Sejak mendengar aktor kawakan Hollywood  ini menderita demensia, maka mencari tahu apa itu demensia menjadi hal penting, apalagi istilah demensia, khususnya demensi frontotemporal merupakan istilah yang baru di telinga.
Apa itu demensia frontotemporal? Mengutip dari laman website alzi.or.id, maka demensia frontotemporal atau yang disebut juga dengan FTD (frontotemporal demensia) adalah salah satu jenis tipe demensia.
Sedangkan demensia merupakan suatu gangguan pada otak terhadap kemampuan dalam mengingat, berpikir, atau bahkan dalam membuat keputusan yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Di Balik Lezatnya Mie Instan Dicampur Nasi.
Penyebab munculnya penyakit ini, disebakan adanya kerusakan pada bagian depan atau frontal dan atau temporal dari lobus atau cuping otak.
Tentu saja karena menyerang pada bagian frontal yang mengatur perubahan kepribadian, kelakuan dan juga temporal yang mengatur kemampuan berbahasa, maka para penderitanya sering bertindak tidak normal dan juga sulit dalam berkomunikasi.
Penderita demensia frontotemporal biasanya berusia antara 40 sampai 60-an tahun.Â
Dementia Frontotemporal Type dan Gejalanya
Seperti pada kasus Bruce Willis tersebut, demensia yang terjadi yang ditunjukkan dengan adanya kehilangan kemampuan berpikir yang sangat serius, yang disebabkan adanya gangguan pada bagian otak yang mengontrol ketrampilan sosial, penilaian dan juga pengambilan keputusan.