Nah, yang menjadi masalah adalah saat Anda menginginkan melaksanakan pesta pernikahan namun dananya berasal dari hutang, apalagi hutangnya berbunga. Tentu ini sangat mengkhawatirkan.
Tentu saja menikah di KUA adalah sebuah pilihan, dari merdeka.com, berikut disampaikan ulasan rincian resepsi pernikahan di budget Rp. 50 juta, sebagai berikut:
1. Biaya antar sebesar Rp 1 juta
2. Biaya KUA Rp 600 ribu
3. Sewa gedung Rp 5 juta
4. Mas Kawin Rp 5 juta
5. Undangan dan souvenir Rp 2 juta
6. Cincin perkawinan 5 juta
7. Catering dan dekorasi pernikahan Rp 20 juta
8. Seragam Rp 1 juta
9. Entertainment dan dokumentasi Rp 5 juta
10. biaya tak terduga Rp 400 ribu
Biaya keseluruhan total sebesar Rp 50 juta.
Bagaimana bila biaya pesta pernikahan tersebut sebagian diambil dan ditabung dan dinvestasikan pada instrument investasi?
Seperti dikutip pada Instagram.com/tarunainvex.id/ yang menyampaikan, "Bagaimana caranya agar Anda menjadi bernilai dan memahami cara kerja uang.
Pada awalnya konsep ini menggunakan ilustrasi  tentang "konsep membeli rumah dengan berhutang" vs "menabung dan menginvestasikan dana pada instrument investasi".Â
Dengan mengambil dana sebesar Rp 30 juta dari rencana biaya pernikahan, selain itu bila memiliki gaji, yaitu sebesar Rp. 4,5 juta per bulan dan memutuskan untuk membeli rumah dengan cara cash dengan harga Rp. 250 juta.
Karena belum memiliki dana, dan memilih untuk tinggal di rumah kontrakan sambil melakukan "INVESTASI" pada instrument investasi yang dipahaminya.
Setiap bulannya sebesar Rp 2,5 juta, membayar sewa kontrakan per tahun sebesar Rp 8,4 juta dan biaya untuk makan dan lain-lain sebesar Rp 1,3 juta per bulan. Semua hal tersebut bisa dilakukan sampai impian tercapai tanpa harus berhutang.
Ilustrasi apabila menerapkan compound interest pada investasi, dengan tingkat return atau pengembalian misalnya sebesar 15% per tahun, dengan hasil sebagai berikut: