Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Proses Panjang Hadirnya Si Kecil

2 Februari 2023   08:44 Diperbarui: 2 Februari 2023   08:50 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: Dokumen pribadi

Apa yang Anda bayangkan setelah pernikahan terlaksana? Tentunya kehidupan indah berdua bersama pasangan, berusaha meraih apa yang sudah direncanakan sebelum menikah dengan berbagai hal, mimpi dan harapan. 

Setelah semua tergapai, karir, rumah bahkan semua sudah digenggam pasti ada satu lagi yang diharapkan, yaitu hadirnya buah hati. Namun, apa yang terjadi kalau teryata dia tidak kunjung hadir? Tentu dibutuhkan kesabaran apalagi saat bergelut dengan proses panjang hadirnya si kecil.

Kesabaran menunggu tentu menjadi batu ujian setiap paangan, kesabaran harus menjadi hal utama setiap pasangan untuk berkomitmen bersama, saah satunya adalah mengikuti progrm hamil, atau minimal melakukan terapi agar si kecil bisa segera hadir.

Tidak dapat dipungkiri bagi pasangan yang sudah menikah, anak adalah sebuah harapan, tidak hanya sebagai penerus garis keluarga, namun yang harus disadari pula adalah anak adalah titipan Tuhan, maka untuk bisa segera mendapatkan harus ada ihtiar kuat lahir batin, tentunya selain berihtiar ke dokter kandungan dengan berbagai program yang disesuaikan dengan kondisi tubuh, juga berdoa menjadi kunci agar segera diberikan momongan.

Saat Tahu Bahwa Ada Gangguan Reproduksi

Setiap orang pasti diberikan ujian sesuai dengan kadar kekuatan dalam menanggung ujian, dan yakinlah bahwa apa yang diimpikan akan segera hadir. Hal ini juga berlaku pula pada kami berdua, sebagai pasangan yang baru menikah saat itu, dua tiga bulan pertama kami pun menganggap tidak ada masalah sama sekali. 

Namun, menginjak bulan keenam kami merasa ada sesuatu, mengapa sampai bulan keenam tidak ada tanda-tanda si kecil hadir. Meskipun saat itu kami sudah memeriksakan ke dokter kandungan perihal hal ini, dan setelah diperiksa tidak ada masalah dengan kami berdua.

Mungkin semua itu jalan dari Tuhan, akhirnya kami pun memutuskan untuk pindah tempat tingal ke Surabaya, selain agar istri tidak kecapekan karena harus ke luar kota, dan Saya menganggap agar bisa benar-benar tahu apa yang terjadi dan juga bisa dilaksanakan penanganan lebih intensif.

Di kantor pun iseng, Saya menanyakan hal ini, dan benar saja, banyak yang memberikan support pada kami, bahkan ada yang mengatakan, "Tenang mas, Pak A aja tujuh tahun baru dapat momongan, Ibu B yang ada di bagian X itu aja 9 tahun.". Dan benar saja akhirnya kami disarankan untuk berkonsultasi ke salah satu dokter kandungan terkenal di Kota Surabaya.

Kami pun berkomitmen bahwa kita harus saling menguatkan antara kami berdua dan saling memberi semangat. Dan hari itu pun tiba, ada rasa deg-egan, karena saat itu adalah hari pertama kami memeriksakan diri.

Benar saja, sampai di lokasi, sudah banyak pasien yang antri dengan keluhan yang sama, sama-sama sulit mendapatkan keturunan. Tibalah kami dipanggil, rasa cemas pasti sangat kami rasakan. Benar saja setelah dilakukan pemerikaan secara intensif, terdapat masalah pada ovarium istri, tentu hal ini membuat istri shock, karena dari pemeriksaan sebelumnya ke dokter lain tidak ada masalah dan dianggap normal, namun kali ini, mungkin peralatan yang lengkap membuat tahu apa yang terjadi.

Akhirnya Mengikuti Terapi Program Hamil

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, selama kita mau berihtiar dan berdoa. Memang saat pertama kali diberikan informasi dari dokter bahwa terdapat gangguan reproduksi pada istri, yaitu ovarium yang tidak bisa menghasilkan sel telur secara teratur, tentu membuat shock baginya.

Saya pun mengatakan bahwa hal ini bukan akhir dunia, dan kita ikutisemua saran dan terapi yang diberikan.

Dari sini dapat dikategorikan bahwa yang terjadi pada kami termasuk infertilitas, yaitu suatu masalah yang terjadi pada suami istri, dimana terdapat gangguan sistem reproduksi yang ditandai dengan kegagalan pasangan suami istri mendapatkan kehamilan setelah 12 bulan atau lebih atau sudah melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi.

Dari sehatq.com, terdapat beberapa penyebah sulit hamil baik, dari sisi pia atau wanita. Terdapat beberapa masalah yang sering membuat wanita sulit hamil, yaitu:

  • Ovarium yang tidak bisa menghasilkan sel telur secara teratur.
  • Tuba falopi yang mengalami penyumbatan.
  • Masalah di rahim.

Bagi kami berdua, sangat bersyukur bahwa masalah yang ada bisa diketahui lebih dini, tidak menunggu waktu bertahun-tahun untuk mengetahui masalah yang terjadi.

Dari beberapa metode yang kami ketahui di berbagai media kesehatan, terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Diberikan obat untuk membantu ovulasi.
  • Dilakukan pembedahan tuba flopi yang tersumbat.
  • Inseminasi buatan.
  • IVF (In Vitro Fertilization) atau Bayi Tabung.
  • ICSI (Injeksi sperma intracytoplasmic).
  • Terapi akupuntur.
  • Suntik hormon hcG

Dari berbagai skema dan metoda program hamil, ternyata kami diberikan metode yang pertama, yaitu diberikan obat untuk membantu ovulasi, sebagai terapi program hamil. Obat ini bekerja untuk mempermudah terjadinya ovulasi.

Dan benar saja tidak beberapa lama, istri mulai mengalami tanda-tanda kehamilan, dengan ditandai strip dua pada alat tes pack.

Strip dua (Pict: pixabaypro.blogspot.com)
Strip dua (Pict: pixabaypro.blogspot.com)

Terhitung sejak menikah sampai mengikuti program hamil tersebut maka baru dua tahun kemudian kami mendapatkan anak pertama.

Itu dia sedikit cerita dan pengalaman tentang "proses panjang hadirnya si kecil" termasuk dengan program kehamilan yang dilakukan istri. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun