Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

"Bankir SesaAt", Pernak-Pernik Perjalanan Seorang Bankir dalam Resensi Buku

1 Februari 2023   07:41 Diperbarui: 1 Februari 2023   11:34 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu banyak buku-buku lama yang teronggok begitu saja di lemari buku, begitu pula saat butuh hiburan dan bacaan saat menemani waktu kosong. Terdapat buku yang agak lucu, unik, mungkin Saat Anda melihat sekilas, Anda akan melihat bahwa judul buku ini adalah Bankir Sesat, padahal bukan. 

Jadi bagaimana yang benar "Bankir Sesat" atau "Bankir Sesaat"? Sepertinya itulah kepiawaian penulis yang akan membuat Anda tertarik untuk membaca "Bankir SesaAt, pernak pernik perjalanan seorang bankir dalam resensi buku.

Jadi bagaimana nih, mana yang benar judulnya "Bankir Sesat" atau "Bankir Sesaat"? Sudah fix ya tidak lagi melihat judulnya. Jadi judulnya adalah sesaat, yang maksudnya sebentar atau tidak lama. 

Dahulu memang berbeda dengan jaman sekarang, kalau dahulu bekerja di bank menjadi sebuah pekerjaan impian, menjadi seseorang yang ditokohkan dalam kehidupan masyarakat, namun nekarang kondisi berbalik, tidak lagi menjadi pekerjaan pilihan.

Informasi Buku:                                                  

  • Judul buku: Bankir Sesaat
  • Penulis: Ichanx
  • Penerbit : Gagas Media
  • Tahun Terbit : Cetakan I, Januari 2009
  • Tebal Halaman :192 halaman.
  • ISBN: 979-780-299-X

Resensi Buku Non-Fiksi "Bankir SesaAt"

Bayangan arti sukses tentang seorang sosok bankir seolah rontok setelah membaca buku ini. Ichank seolah membuat antitesa tentang sosok bankir. Dimana, dimata kebanyakan orang profesi sebagai bankir adalah seseorang yang memiliki uang yang banyak, bajunya selalu rapi, berdasi, dan juga hidup yang nyaman.

Buku karya Ichanx memang unik. Bagaimana tidak, bila tidak jeli membacanya maka Anda akan terjebak dan akan memiliki bayangan negatif tentang buku ini, "Bankir SesaAt -- dibenci bos, dimaki nasabah".

Gambaran apa yang terjadi di pekerjaan sebuah bank, semua sedikit tergambarkan dalam buku ini. Bahkan sebuah pemeo yang menggambarkan bahwa rumput tetangga tidak seindah yang dibayangkan, ditunjukkan dalam kisah seorang mantan bankir Bank BUMN ini.

Dahulu saat masih belum mendapatkan pekerjaan, harapan untuk bekerja di bank begitu tinggi, namun setelah diterima bekerja di bank, hal membanggakan tersebut seolah sirna, apalagi saat mengetahui penempatan pertama berada di daerah yang jauh dari daerah asal, hal ini juga terjadi pada Ichanx si penulis.

Buku ini tidak seserius yang Anda kira, karena sebenarnya buku ini adalah buku yang menarik dan juga menghibur, bisa saja terjadi, apa karena penulisnya seorang blogger yang menyamar menjadi sosok pegawai bank, atau seorang pegawai bank yang menyamqr menjadi seorang blogger? Hal inilah yang membuat buku ini menjadi sebuah buku yang lucu, gila, menghibur dan merupakan pernyataan jujur sang penulis.

Bagi orang tua atau yang belum pernah bekerja di bank, dan mengatakan bekerja di bank itu enak, sepertinya wajib membaca buku ini. Karena jarang dan kebanyakan tidak percaya kalau bekerja di bank itu sangat berat, maka hadirnya buku ini akan menjawab bahwa pernyataan bekerja di bank itu enak, terjawab.

Ichanx sendiri sengaja memberikan cerita lucu sedikit konyol saat pertama kali diterima dengan training yang penuh derita, dan tentu saja, belajar perbankan berbeda dengan belajar ilmu kungfu. Belajar perbankan itu butuh waktu, meskipun sedikit secara bertahap, belajar sedikit akuntansi, belajar kredit, belajar pelayanan dan masih banyak yang harus dipelajari.

Penempatan yang jauh, tentu saja Ichanx memberikan label didadanya sebagai "perantau pegawai bank". Hal ini tentu saja banyak dialami para pegawai bank lainnya, apalagi bekerja di bank plat merah.

Tidak hanya tentang lika liku kehidupan kantor yang diceritakan dengan lucu, juga cerita saat menghadapi nasabah yang semaunya sendiri, namun di balik itu, bank tempatnya bekerja, membutuhkan dana nasabah tersebut untuk menaruh uangnya di bank tempat Ichanx bekerja.

Bahkan masalah lain seperti si bos yang sering mengajaknya rapat, namu isi rapat tidak bermutu, mulai dari masalah kantor, masalah nasabah, sampai masalah pribadi pegawai yang tidak lagi dan dibawa ke forum rapat, sampai masalah istri-istri pegawai yang ngrecokin suami juga dibicarakan dalam rapat.

Itu dia sedikit catatan kecil tentang "Bankir SesaAt", pernak pernik perjalanan seorang bankir dalam resensi buku. Semoga bayangan sosok bankir yang fresh look, berdasi, dengan kemejanya yang licin, selalu dibarengi para teler cantik dan juga bayangan indah lainnya, mulai Anda kikis dari benak Anda. Dan juga stop dulu membayangkan hal yang enak tentang profesi bankir ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun