Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Analisis Kredit, Sebuah Dilema antara Beban dan Target

23 Januari 2023   08:30 Diperbarui: 23 Januari 2023   08:31 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang paling enak adalah menyalurkan kredit dengan tepat dan target tercapai, namun hal ini memang membutuhkan proses, karena untuk mendapatakn kredit yang tepat diperlukan analisa yang mendalam dan diskusi serta persetujuan dengan pihak terkait.

Analisa kredit menjadi jalan tengah antara proses pemasaran kredit dengan proses pencairan kredit. Analisa kredit memiliki tujuan utama yaitu agar bank dalam membuat suatu keputusan kredit, mendapatkan keputusan yang baik dan benar “make a good loan”, sehingga akan terhindar dari putusan kredit yang keliru yang menyebabkan kredit bermasalah “bad loan”.

Satu lagi, kenapa kita harus berhati-hati dalam penyaluran kredit, hal ini disebabkan uang yang disalurkan dalam proses kredit bukanlah uang marketing, melainkan uang negara apabila bank tersebut Bank BUMN.

Dengan dilakukannya analisa kredit yang benar dan tepat, diharapkan kredit yang disalurkan menjadi lebih berkualitas, di atas standar dan mendapatkan marjin atau laba yang lebih besar, dan bisa menyaring kredit agar terhindar dari timbulnya kredit macet. 

Dengan adanya kredit macet, selain merugikan bank karena timbulnya biaya kerugian akibat kredit macet, juga merugikan petugas kredit yang memasarkan, menganalisa dan pemutus kredit, karena terkena sangsi pelanggaran atas timbulnya kredit macet.

Oleh karena itu, meskipun target kredit yang dibebankan setiap tahun semakin bertambah hendaknya hal ini jangan dijadikan beban dan tetap memproses kredit sesuai dengan analisa kredit yang benar sehingga nantinya kredit yang disalurkan dapat diberikan dengan tepat dan benar dan terhindar dari timbulnya kredit macet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun