Nasi kucing dan angkringan seolah menjadi dua sejoli yang tidak dapat dipisahkan. Angkringan seolah menjadi tempat kuliner, tempat nongkrong yang saat ini mulai banyak bertebaran di berbagai sudut kota.Â
Tidak hanya di tempat asalnya di area Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang), namun kini angkringan sudah banyak bermunculan di berbagai kota di Jawa.Â
Mulai dari di pinggir jalan kali lima, dengan model resto, hingga konsep kekinian. Diantara sajian kuliner menarik di angkringan, maka menikmati ragam variasi sajian nasi kucing memiliki keasyikan tersendiri.
Saat ini dengan berkembangnya dunia kuliner, nasi kucing yang disajikan di angkringan tidak hanya nasi lauk teri goreng dan juga nasi orek tempe saja, namun berkembang dengan berbagai jenis nasi kucing yang bisa dibakar di atas arang atau kompor bakar yang membuat sajian nasi kucing ini memiliki ciri khasnya dengan aromanya yang nikmat.
Nasi Kucing Angkringan yang Sudah Ada Sejak Jaman Dulu Kala
Berbicara tentang sajian kuliner angkringan, terdapat banyak pilihanselain nasi kucing, mulai dari sate-satean yang disebut dengan sundukan, berbagai minuman seperti kopi, kopi josh, dan wedang uwuh. Namun diantara berbagai sajian tersebut yang menjadi favorit adalah nasi kucing karena harganya yang murah.
Berdasarkan informasi , nasi kucing ternyata sudah ada sejak jaman dahulu atau sejak jaman kerajaan. Saat itu nasi kucing sengaja dibuat bagi masyarakat kecil karena rendahnya daya beli masyarakat saat itu.Â
Penamaan nasi kucing didasarkan atas porsinya yang kecil seperti memberi makan kucing peliharaan.
Menurut Gunadi S.Pd.I atau yang lebih akrab disapa dengan "Gugun" selaku inisiator Desa Cikal Bakal Angkringan Ngerangan Klaten mengatakan bahwa penyebutan nasi kucing itu merujuk pada lauk awal yang disajikan pada nasi kucing.
Pada awalnya nasi kucing disajikan dengan lauk sambal, pindang gereh, dan  sedikit nasi.Â
Pindang gereh sebenarnya ikan asin yang juga sering digunakan sebagai makanan kucing. Karena hal tersebut, masyarakat mulai menamai hidangan ini dengan sebutan nasi kucing atau sego kucing.
Nasi ini kucing disajikan dengan lembaran daun pisang atau kertas nasi yang dilapisi dengan kertas koran, baru kemudian diberikan tatakan kcil pada lembaran daun pisang untukmenaruh lauknya.
Pada jaman dahulu, sego atau nasi kucing ini hanya diisi dengan 3 sendok nasi putih dan secuil pindang gereh dan sejumput sambal.
Perkembangan Nasi Kucing
Dengan berkembangnya dunia kuliner, ditambah lagi dengan mulai banyaknyaa variasi kuliner, membuat nasi kucing ini naik kelas, tidak hanya dijual dan disajikan di angkringan kaki lima, namun juga di berbagai angkringan kekinian dengan menyajikan berbagai nasi kucing angkringan dengan berbagai pilihan lauk.
Lauk yang disajikan pada nasi kucing saat ini memiliki banyak variasi, mulai dari lauk ayam, teri petai sambal balado, lauk kerang, daging sapi, oseng jamur, bahkan nasi bakar gurih juga menjadi pilihan nasi yang dijual di angkringan kekinian.
Menarik bukan? Semoga informasi dan pengalaman "menikmati ragam variasi sajian nasi kucing" ini bermanfaat dan menambaah referensi tentang kuliner Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H