Pada awalnya nasi kucing disajikan dengan lauk sambal, pindang gereh, dan  sedikit nasi.Â
Pindang gereh sebenarnya ikan asin yang juga sering digunakan sebagai makanan kucing. Karena hal tersebut, masyarakat mulai menamai hidangan ini dengan sebutan nasi kucing atau sego kucing.
Nasi ini kucing disajikan dengan lembaran daun pisang atau kertas nasi yang dilapisi dengan kertas koran, baru kemudian diberikan tatakan kcil pada lembaran daun pisang untukmenaruh lauknya.
Pada jaman dahulu, sego atau nasi kucing ini hanya diisi dengan 3 sendok nasi putih dan secuil pindang gereh dan sejumput sambal.
Perkembangan Nasi Kucing
Dengan berkembangnya dunia kuliner, ditambah lagi dengan mulai banyaknyaa variasi kuliner, membuat nasi kucing ini naik kelas, tidak hanya dijual dan disajikan di angkringan kaki lima, namun juga di berbagai angkringan kekinian dengan menyajikan berbagai nasi kucing angkringan dengan berbagai pilihan lauk.
Lauk yang disajikan pada nasi kucing saat ini memiliki banyak variasi, mulai dari lauk ayam, teri petai sambal balado, lauk kerang, daging sapi, oseng jamur, bahkan nasi bakar gurih juga menjadi pilihan nasi yang dijual di angkringan kekinian.
Menarik bukan? Semoga informasi dan pengalaman "menikmati ragam variasi sajian nasi kucing" ini bermanfaat dan menambaah referensi tentang kuliner Indonesia.