Mohon tunggu...
FirmanPedia
FirmanPedia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Random Blog and Content

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis pengaruh buruk peminjaman sendal sembarangan bagi kehidupan pribadi untuk kedepannya

19 Mei 2024   14:10 Diperbarui: 19 Mei 2024   14:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh hello bro and sis bertemu lagi dengan penulis di tema pembahasan yang sama mengenai peminjaman sendal secara sembarangan.

Okey hanya saja sekarang ini adalah analisis mandiri yang di lakukan penulis terkait pengaruh buruk yang akan ditimbulkan dari kebiasaan meminjam sendal secara sembarangan apabila keterusan melakaukannya.

1. Terbiasa dan enggan berhenti

Dampak buruk yang pertama adalah sudah mulai terbiasa dan tidak ada niatan berhenti walaupun sebenarnya dirinya sendiri tau bahwa hal tersebut buruk untuk di lakukan rutin setiap hari atau sesekali tapi juga termasuk sering juga.

2. Menurunkan kesadaran diri

Penurunan kesadaran terhadap pola olah diri dan pola pikir adalah bukti nyata yang tampak pada kebiasaan buruk ini yang awalnya dianggap sepele hanya saja apabila keterusan akan merambah ke hal lain yang lebih dari nilai sendal yang pernah dia pinjam.

3. Nilai kemandirian diri mulai hilang

Kenapa hal ini bisa terjadi karena nilai ketergantungan terhadap benda atau barang yang dimiliki orang lain kian hari kian meningkat dan menyebabkan kemauan untuk mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya terhadap orang lain menurun dan tidak kunjung ada kenaikan signifikan ataupun bahkan minimal stabil.

4. Kurang disenangi oleh orang di sekitar

Jelas dong apabila kita melakukan peminjaman sendal tanpa seijin orang yang memiliki orangnya akan membuat orang tersebut akan merasa terganggu bahkan khawatir akan kehilangan sendalnya di kala butuh bahkan minimal hanya untuk membeli nasi di warung dekat asrama atau kosan.

Mungkin cukup itu saja kurang lebihnya saya mohon maaf, tidak bermaksud untuk menyinggung golongan tertentu melainkan apabila pihak tersebut merasa monggo segera melakukan improvisasi diri secara mandiri sebelum di sadarkan lewat jalan yang tidak di kehendaki. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun