Mohon tunggu...
Firman Nugroho
Firman Nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

firman tri adi nugroho,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Sedikit Cerita Makam Nyai Andong Sari dan Prajurit Ibunda Gajah Mada

5 Agustus 2023   22:40 Diperbarui: 5 Agustus 2023   23:35 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Darul 'Ulum (Unisda) Lamongan 2023 Berkesempatan untuk mecari informasi terkait sejarah situs Gunung Ratu yang ada di dusun Cancing  Desa Sendangrejo dan di dampingi oleh Kepala Desa Bapak Suwaji

RIWAYAT Gajah Mada selalu menarik untuk diulas. Tidak hanya pribadinya tetapi juga keluarga dan asal-usulnya. Banyak yang bertanya-tanya siapa ibu kandung Gajah Mada. Ada yang menyebut Dewi Andong Sari atau Ratu Tribuaneswari. 

Banyak cerita asal usul Gajah Mada. Salah satu cerita tutur yang berkembang, Gajah Mada berasal dari Lamongan. Selain cerita tersebut, di Lamongan juga ada makam yang dipercaya sebagai makam ibunda Gajah Mada dan Prajurit Dewi Andongsari yakni Kucing Condromowo dan Garangan Putih. 

MakamPrajurit Nyai Ratu Andongsari, Sendangrejo Ngimbang Lamongan, Selasa (25/07/2023) (14Kompasiana)
MakamPrajurit Nyai Ratu Andongsari, Sendangrejo Ngimbang Lamongan, Selasa (25/07/2023) (14Kompasiana)

Pada cerita yang tersebar di masyarakat Dusun Cancing Kecamatan Ngimbang.Lamongan Ibunda Gajah Mada disebut Nyai Ratu Andongsari yang memiliki nama asli Ratu Tribuaneswari, anak dari Prabu Kartanegara.

Dalam kegiatan KKN ini yang di ketuai Firman Tri Adi Nugroho dan Juru kunci makam, Bapak Juma’in Menjelaskan berdasarkan tutur cerita Nyai Dewi Andongsari juga merupakan satu diantara Istri sah Raja majapahit, RadenWijaya.

Cerita tutur masyarakat menyebut di bukit yang di kenal dengan sebutan gunung ratu. Inilah tempat Dewi Andongsari menjalani hari-harinya sampai akhirnya melahirkan Joko Modo yang sering disebut sebagai Gajah Mada, sang Mahapatih Majapahit yang ceritanya di kenal dengan Sumpah Palapa.

Gunung ratu juga sudah menjadi salah satu pusat pembicaraan dikalangan masyarakat luar daerah hingga kepemerintahan daerah Lamongan (Disparbud), Ujar Gus Rudi "lha nek berani mengakui lak yo otomatis sak sembarang kalire. ini sudah berproses ada kemungkinan akan di akui oleh pemerintah pusat."

Suwaji Kepala Desa Sendangrejo mengungkapkan harapannya agar Gunung Ratu ini nantinya tidak hanya dikenal masyarakat Lamongan. beliau juga berharap kepada pihak pemerintah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan agar makam Dewi Andongsari ini terdengar sampai pemerintahan pusat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun