Mohon tunggu...
Firman Maulana
Firman Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Firman Maulana Kencana

tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gunung Merapi 2010-2023

13 Desember 2023   10:37 Diperbarui: 13 Desember 2023   10:45 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Merapi 2010-2023

Gunung Merapi, yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia, telah lama menjadi pusat perhatian karena aktivitas vulkaniknya yang tinggi. Rentetan erupsi gunung berapi ini selalu meninggalkan dampak yang mendalam pada masyarakat sekitarnya. Dalam rentang tahun 2010 hingga 2023, Gunung Merapi telah mengalami sejumlah peristiwa signifikan yang memengaruhi kehidupan penduduk setempat dan menarik perhatian dunia. 

1. Eropsi 2010

Pada tahun 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi besar yang menyebabkan evakuasi ribuan warga. Erupsi tersebut menewaskan lebih dari 300 orang dan menyebabkan kerugian material yang besar. Abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Merapi melanda daerah sekitar, mengakibatkan penutupan bandara dan gangguan signifikan pada sektor pertanian. Pada saat itu, pemerintah Indonesia bersama dengan lembaga bantuan internasional turut berperan dalam memberikan bantuan dan rehabilitasi kepada korban. 

2. Pemantauan aktivitas vulkanik

Sejak erupsi 2010, upaya pemantauan aktivitas Gunung Merapi terus ditingkatkan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bekerja sama dengan berbagai lembaga nasional dan internasional untuk mengembangkan sistem pemantauan yang lebih canggih. Teknologi modern, seperti penggunaan satelit dan sensor suhu, telah membantu dalam mendeteksi perubahan-perubahan pada gunung api ini. 

3. Pemberdayaan masyakarakat

Dampak erupsi 2010 memicu upaya pemberdayaan masyarakat setempat. Program-program pelatihan dan simulasi evakuasi diperkenalkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan penduduk di sekitar Gunung Merapi menghadapi ancaman erupsi. Selain itu, pembangunan infrastruktur tahan bencana menjadi fokus utama untuk mengurangi risiko dan kerugian saat terjadi erupsi. 

4. Eropsi Merapi 

Pada tahun 2018, Gunung Merapi kembali meletus, menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik dan mengakibatkan evakuasi warga. Meskipun erupsi ini tidak sebesar erupsi 2010, namun tetap menunjukkan potensi bahaya yang dimiliki Gunung Merapi. Pemantauan terus dilakukan, dan evakuasi diperlukan untuk melindungi nyawa penduduk setempat. 

5. Peran teknologi dalam mitigasi  bencana

Selama periode 2010-2023, teknologi telah memainkan peran kunci dalam mitigasi bencana Gunung Merapi. Sistem peringatan dini yang lebih efektif, pemantauan yang akurat, dan penggunaan drone untuk survei visual gunung api menjadi bagian integral dari upaya-upaya tersebut. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun