Pemerintah Kota Sukabumi telah mengambil beberapa langkah untuk mengelola dampak migrasi dan urbanisasi, di antaranya:
- Pembangunan Infrastruktur: Peningkatan jaringan transportasi, seperti jalan tol dan angkutan umum, untuk mendukung mobilitas penduduk.
- Pengelolaan Tata Ruang: Perencanaan kota yang berkelanjutan untuk memastikan keseimbangan antara kawasan perkotaan dan ruang hijau.
- Peningkatan Kualitas Hidup: Penyediaan layanan publik yang memadai, seperti air bersih, listrik, dan fasilitas pendidikan.
Berikut adalah data mengenai migrasi dan urbanisasi di Kota Sukabumi berdasarkan Profil Perkembangan Kependudukan Kota Sukabumi Tahun 2022
Disdukcapil Kota Sukabumi:
Migrasi Masuk (In-Migration):
- Total Migrasi Masuk Tahun 2022: 6.869 jiwa
- Distribusi Migrasi Masuk per Kecamatan:
- Kecamatan Cikole: 1.320 jiwa
- Kecamatan Warudoyong: 1.072 jiwa
- Kecamatan Gunung Puyuh: 1.004 jiwa
- Kecamatan Citamiang: 947 jiwa
- Kecamatan Cibeureum: 941 jiwa
- Kecamatan Lembursitu: 831 jiwa
- Kecamatan Baros: 754 jiwa
- Angka Migrasi Masuk (In-Migration Rate): 19,30 per 1.000 penduduk
Migrasi Keluar (Out-Migration):
- Total Migrasi Keluar Tahun 2022: 7.730 jiwa
- Distribusi Migrasi Keluar per Kecamatan:
- Kecamatan Cikole: 1.434 jiwa
- Kecamatan Warudoyong: 1.270 jiwa
- Kecamatan Citamiang: 1.237 jiwa
- Kecamatan Gunung Puyuh: 1.159 jiwa
- Kecamatan Cibeureum: 924 jiwa
- Kecamatan Baros: 883 jiwa
- Kecamatan Lembursitu: 823 jiwa
- Angka Migrasi Keluar (Out-Migration Rate): 21,72 per 1.000 penduduk
Migrasi Neto (Net Migration):
- Migrasi Neto Tahun 2022: -2,4 per 1.000 penduduk
- Angka negatif menunjukkan bahwa jumlah migrasi keluar lebih besar dibandingkan migrasi masuk.
Alasan Kepindahan Penduduk Keluar Kota Sukabumi:
- Perumahan: 7.172 jiwa
- Keluarga: 387 jiwa
- Pendidikan: 52 jiwa
- Pekerjaan: 50 jiwa
- Kesehatan: 16 jiwa
- Keamanan: 7 jiwa
- Lain-lain: 46 jiwa
Data ini memberikan gambaran mengenai dinamika migrasi di Kota Sukabumi, di mana terjadi arus masuk dan keluar penduduk dengan berbagai alasan, yang mempengaruhi perkembangan demografi dan urbanisasi di kota tersebut.
Migrasi dan urbanisasi adalah bagian tak terpisahkan dari perkembangan Kota Sukabumi. Meski menghadirkan tantangan, fenomena ini juga membuka peluang besar bagi kota untuk terus berkembang. Dengan pengelolaan yang tepat, Sukabumi dapat memanfaatkan dinamika ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi seluruh warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H