Mohon tunggu...
Firman Syah
Firman Syah Mohon Tunggu... -

Perang dan cinta selalu abadi dalam kisah sejarah manusia. Kadang-kadang Sotoy perlu agar lebih berani menulis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kunci Kemenangan Barca di Bernabeu

11 Desember 2011   23:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:29 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tetapi pilihan terhadap Puyol dan Pique juga bukan pilihan serampangan Pep. Pep sangat tahu kualitas para pemainnya. Bila beberapa laga Mascherano adalah pilihan utama Pep di lini belakang, tetapi tidak pada el classico ini. Karena untuk menghadang serangan balik dan umpan-umpan udara Real, Puyol dan Pique sangat tepat di posisi ini. Mascherano memang tangguh sebagai bek meski posisi aslinya gelandang bertahan, tetapi postur dan skillnya mengantisipasi bola-bola atas tidak dimilikinya. Puyol memang tidak setinggi Pique, tetapi daya lompatnya bisa seperti Superman, tokoh kartun yang diidolakannya waktu kecil. Dengan tim inti inilah, pertahanan masih terjaga, serangan tetap terus terkelola.

3. ROTASI FORMASI

Bukan Barca kalau tidak menyerang. Filosofi inilah yang mungkin sudah tertanam di jiwa Pep sehingga dia terus menerus memikirkan untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam menyerang. Formasi klasiknya adalah 4-3-3, tetapi pada musim ini Pep melakukan uji coba dengan seringnya memainkan formasi 3-4-3. Bagi sebagian pemain, ada yang merasa kurang pas, tetapi lebih banyak yang tetap mendukung pilihan pelatihnya. Terbukti, formasi 3-4-3 ini mampu melibas raksasa Madrid di kandangnya. Di menit awal, formasinya tetap dimulai dengan 4-3-3, tetapi setelah 5-10 menit kemudian formasi berubah dengan hanya menempatkan Puyol-Pique-Abidal di belakang. Meski sebenarnya, pada praktek di lapangan formasinya adalah 3-7-0 karena tidak ada pemain yang selalu berada di depan. Serangan selalu dibangun dari belakang.

Inovasi ini memang diperlukan Pep agar musuh tidak gampang menerka serangan para pemainnya. Selain itu untuk menambah daya gedor agar menhasilkan gol yang lebih banyak. Yah, kita tunggu saja inovasi Pep hingga hanya menyisakan 2 bek. Mungkin formasinya akan menjadi 2-5-3 atau 2-4-4.

4. KEMBALINYA TITO VILANOVA

Pasca operasi untuk mengangkat tumor pada kelenjar parotis, Tito Vilanona asisten coach Pep Guardiola kembali ke lapangan rumput mendampingi Pep. Sekilas mungkin sang asisten tampak tidak punya peran terhadap kejayaan Barca. Tetapi nihilnya Tito, sempat membuat Barca mengalami kekalahan saat menghadapi Getafe. Dan kembalinya Tito ini, juga menambah semangat jugador Barca. Saya juga sempat beberapa kali melihat Tito berbincang dan seperti memberi saran kepada Pep. Kehadiran Tito punya andil yang sangat besar terhadap kemenangan El Barca di Bernabeu.

5. KETENANGAN VALDES

Valdes blunder di menit awal. Semua memaki, mengecam, dan tidak percaya lagi pada kemampuan Victor Valdes di bahwa gawang. Di beberapa situs memberi rating buruk pada penampilan Valdes. Di twitter ada yang memprediksi Valdes akan diganti posisinya oleh De Gea di timnas Spanyol. Kepercayaan padanya memudar. Tetapi tidak bagi pelatih dan rekan setim-nya.

Setelah kesalahan itu, Valdes tetap tenang dan kembali memainkan umpan-umpan pendenkk di depan gawang. Gayanya tidak berubah. Rekan satu timnya terutama di lini belakang tetap memberikan umpan kepada Valdes. Mungkin bila tidak ada lagi kepercayaan dan ketenangan, Valdes bisa saja langsung membuang jauh-jauh bola ke depan seperti para kiper pada umumnya. Mungkin saja Pique, Puyol, Abidal tidak lagi memberikan umpan kepada Valdes karena ngeri dan trauma akan kesalahannya.

Pada umumnya, semua pemain pernah berbuat kesalahan. Messi juga pernah bikin kesalahan. Tetapi kesalahan yang dilakukan pemain lain tidak seberbahaya apabila kiper yang melakukan kesalahan. Akibatnya bisa menguntungkan pihak lawan. Kesalahan fatal Valdes ini tidak serta merta menurunkan semangat pemain Barca, apalagi kepercayaan pada Valdes. Valdes tetap bermain seperti sediakala. Tidak grogi. Tidak menyalahkan diri sendiri. Dia yakin perjalanan masih panjang dan peluang menang masih ada. Dan terbukti, beberapa kali penyelamatan dilakukan Valdes. Beberapakali visi serangan di bangun dari kaki dan tangan Valdes. Pada laga ini, Valdes pun pahlawan setelah cap antogonis yang disematkan padanya.

Terakhir, saya mengucapkan terima kasih kepada pada jugador Barca yang telah mati-matian di lapangan demi kebahagiaan para fansnya. Forca Barca!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun