Mohon tunggu...
Firman Syah
Firman Syah Mohon Tunggu... -

Perang dan cinta selalu abadi dalam kisah sejarah manusia. Kadang-kadang Sotoy perlu agar lebih berani menulis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

El Classico vs. El Rusuh

10 Desember 2011   12:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai fans karbitan (baru 4 tahun) Barca, deg-degan juga gue menanti laga penuh emosi yang bakal terhidang di Bernabeu entar malem. Harap-harap cemas penuh peluh, semoga para jugadors Barca bisa memenangkan duel maut ini.

Bumbu-bumbu el classico sudah ramai di media beberapa hari ini. Dukungan untuk kedua kubu sudah mengalir. Dari sesama pemain bola, atlet, seleb, pelatih, komentator, kompasianer, dan tentu dari fans : baik yang sudah mendarah daging maupun yang karbitan. Rusuh di media sudah dimulai. Prediksi dan ramalan beradu, bahkan berjudi. Tetapi yang menarik bagi gue di el classico kali ini adalah bagaimana Pep Guardiola sang entrenator Barca, meracik strategi khusus untuk meredam permainan El Real.

Saat el classico jilid 1 musim lalu El Real dibabat 5 gol tanpa balas oleh El Barca, Mourinho berfikir keras bagaimana menahan laju raksasa El Barca ini. Setelah beberapa kali el classico berjilid, hasilnya adalah kekalahan El Real di el classico tidak lagi mencolok, berhasil menahan imbang, dan sekali doang menang di final CdR. El Classico terakhir, El Barca ditahan imbang. Di musim ini, El Real menjelma raksasa yang mengerikan. Lima belas kemenangan beruntun dengan skor telak. Sungguh menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat bagi Pep untuk menghentikan laju El Real di tangga teratas klasemen sementara La Liga. Ditambah lagi tekanan karena harus menang setelah ketinggalan 3 poin dan kelebihan satu laga.

Mourinho sudah mengeluarkan surat perintah tentang cara mengalahkan Barca. Pep sudah instruksikan squadnya bermain sempurna. Nah, dan inilah kata kuncinya: SEMPURNA.

Bermain bola ala Barca yang sekarang tuntutannya bagi para pemain adalah kesempurnaan. Akurasi umpan, kecermatan kontrol, kebersihan tekling, harmoni gerak pemain, dan yang terpenting adalah maksimalisasi peluang dan menciptakan gol demi gol yang mengoyak gawang Casillas. Bila tidak sempurna, apalagi jauh dari kesempurnaan, maka sediakanlah handuk dan ember untuk menampung air mata. Kesalahan demi kesalahan akan jadi bumerang bagi El Barca.

Bisa dibilang memang El Barca sudah hampir sempurna dalam 3 tahun belakangan ini. Gaya mainnya, raihan gelarnya, penanda kesempurnaan itu. Tetapi El Real juga terus tumbuh menjadi sangat kuat. Fisiknya, serangannya, dan kecepatan. Membayangkan el classico nanti, seperti sebuah pertempuran antara dua pendekar sakti mandraguna dengan jurus-jurus rahasia dan terbaru. Tenaga luar dan tenaga dalam digunakan. Senjata rahasia dan tidak rahasia dikeluarkan. Gerakan kedua pendekar sangat cepat, sehingga sangat sulit ditangkap oleh pandangan mata orang biasa. Sungguh gim yang tidak boleh dilewatkan oleh para pecinta bola di mana pun.

Tetapi el classico tidak hanya menjanjikan pertarungan indah nan menghibur. Sejarah bentrokan keduanya juga sering diwarnai kerusuhan (di sini kita sebut saja el rusuh). Baik antarpendekar, antarpenonton, antarmedia, bahkan antarfans yang jauh di luar Spanyol. Hari ini gue baca berita di kompas.com, ada seorang anak yang menembak tewas bapaknya karena berdebat tentang el classico. El rusuh terjadi di manamana mendampingi el classico. Lihat saja bagaimana aksi Pepe si animal menepo atau menjegal keras para pendekar El Barca. Marcelo juga begitu, Ramos, Lass, dan kawan-kawanya.

El rusuh biasanya juga datang dari mulut besar Mourinho. Bila menang, sombongnya tiada terkira. Tetapi bila kalah, semua bisa disalahkan. Tetapi el classico kali ini dia memilih diam. Tak ada komentar keluar dari bacotnya. Di saat orang menanti komen Mou, dia memilih diam. Tentu saja akan membuat geregetan sang lawan. Untungnya, Pep memilih kalem. Pep anggap biasa kelakuan Mou itu. Seolah tahu persis bagaimana musuhnya itu mengeluarkan jurus rahasia.

El rusuh yang terjadi di lapangan biasanya dipicu oleh para pendekar El Real. Tekling keras dan kasar, adu bahu, provokasi, yah itu karena mereka kesal jarang banget dapet bola. Jurus-jurus kasar yang mereka keluarkan. Nah, untuk melawan jurus kasar itu, El Barca nggak mau kalah. Dikeluarkannya juga jurus "menyelam". Yah, sambil menyelam minum susu. Kena tekel dikit, langsung jatuh berguling-guling kayak baru ditabrak banteng ngamuk.

Tetapi, kayaknya  entar malem el classico bakal jadi el rusuh. Soalnya, sang jenderal lapangan Xavi Hernandez nggak terima selalu dikasari. sang maestro tiki taka El Barca itu mengatakan akan bermain fisik juga, sedikit meninggalkan permainan indah. Nah loh, pegimane nih...???

Apakah el classico akan berubah nama jadi el rusuh? kita nantikan saja beberapa jam lagi.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun