Mohon tunggu...
Firman Ibad
Firman Ibad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uinsa

Hobi senang melukis dan konten yang saya sukai yaitu tentang review pengalaman orang lain dan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Sila Pertama Pancasila dalam Membangun Generasi Muda Penerus di Era Sekarang

2 Desember 2024   14:34 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:39 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

 Pancasila adalah ideologi dan dasar negara yang digunakan masyarakat Indonesia sebagai pandangan hidup dan pedoman berbangsa dan negara. Nilai-nilai dalam Pancasila telah di akui kebenarannya dan menciptakan dorongan terhadap seluruh masyarakat Indonesia menerapkan makna makna yang terkandung di dalamnya sebagai kehidupan bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan, bahwa Pancasila pada dasarnya mampu menjiwai pribadi seluruh rakyat Indonesia, untuk mendorong atau memberikan semangat hidup bagi bangsa Indonesia serta menjadi acuan penting dalam mencapai kehidupan dan generasi yang makin baik secara lahir maupun batin, dalam masyarakat Indonesia yang damai, sejahtera, dan adil. Selain itu, Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia juga menjadi salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa, bernegara, bahkan bermasyarakat. Karena itu, pendalaman nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila sudah menjadi prioritas dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan yang berlangsung. Sebagai dasar landasan negara, Pancasila selalu menarik perhatian untuk kita bahas dalam konteks dunia pendidikan bahkan dalam aspek kehidupan yang lainnya.

 Menurut Syaharuddin (2016) menerangkan bahwa GBHN (Garis Garis Besar Haluan Negara) menerangkan secara ringkas bahwa di dalam sebuah masyarakat, generasi mudanya mempunyai fungsi dan peran sebagai calon penerus perjuangan selanjutnya. Oleh karena itu, mereka harus memiliki bekal kualitas diri yang fundamental dari berbagai sisi antara lain kemampuan berkreasi, berkarya, keterampilan, kepemimpinan patriotism dan nasionalisme, kesehatan jasmani, pandangan hidup, kepribadian, dan budi pekerti yang luhur. Namun faktanya menjadi ironi. Karena yang terjadi pada generasi muda saat ini justru adalah fenomena demoralisasi moral yang ditandai dengan adanya berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran yang ada di masyarakat, contohnya seperti tindak kriminalitas remaja baik individu maupun berencana, perkataan dan karakter kasar, hilangnya rasa hormat dan sopan santun kepada orang yang lebih tua dan lain sebagainya. pendapat mengenai perilaku negatif tadi merupakan sebuah indikator yang harus diwaspadai dan wajib diselesaikan karena resikonya yang berbahaya yaitu berpotensi meghancurkan ideologi bangsa. Jika diteliti dengan seksama, nilai-nilai moral sudah mulai luntur terutama pada generasi muda. Marak terjadi tindakan atau karakter ataupun budaya dalam pergaulan generasi muda yang mengabaikan etika dan moral.

 Karena Bahri, S. (2015) berpendapat bahwa remaja saat ini cenderung mudah terpengaruh terhadap lingkungan dan nilai-nilai moral mereka mudah bergeser. Kita sering melihat contohnya dalam berita atau kehidupan sehari-hari, di mana banyak remaja yang berperilaku di luar batas kewajaran, pemikiran yang tidak lagi dewasa dan bijaksana dalam melakukan sesuatu hal. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena jika generasi muda tidak memiliki landasan moral yang kuat dan tertanam dalam diri seseorang maka, bangsa kita akan berpotensi mengalami kehancuran moralitas generasi penerus.

 Berdasarkan uraian di atas semuanya bertujuan untuk menunjukkan realitas pengaruh implementasi sila Ketuhanan Yang Maha Esa terhadap penerapan sila pertama dalam membangun generasi muda penerus pada era sekarang di Indonesia dan solusi dalam mewujudkannya. 

*PEMBAHASAN

Mengapa kita sebagai Masyarakat Indonesia ini harus menerapkan nilai-nilai dan makna dari Pancasila, terutama pada sila pertama ini? Dan apa tujuan nya? Suddahkah bermanfaat kepada orang lain? Apakah sudah terlintas dalam benak kita tentang pertanyaan tersebut? Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut terlintas dalam benak anda, artinya kita masih kurang memahami tentang Pancasila sebagai dasar dan landasan negara. Kurangnya pemahaman dari semua itu dapat kita Atasi dengan cara memperbanyak literasi dan mencari informasi dari segala sumber lalu, memilih pendapat yang sesuai dan terbukti kebenarannya. Dan kemudian kita bisa menerapkan dari apa yang kita pelajari kedalam lingkungan Masyarakat bangsa Indonesia. Maka dari itu, Langkah pertama untuk mencapai semua aspek-aspek tadi dapat kita pelajari terlebih dahulu inti dari nilai nilai Pancasila pertama yang berbunyi "ketuhanan yang maha esa".

Nilai Pancasila sila pertama ini mengandung makna bahwasannya Indonesia ini mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta, pemilik, pengatur, dan penguasa alam semesta. Selain itu Indonesia juga mengakui bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah pemegang kekuasaan tertinggi di alam semesta. Dengan demikian, sebagai manusia yang beriman kita perlu menerapkan makna sila pertama pancasila tersebut dengan cara menjalani seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangannya sesuai kemampuan masing-masing. Indonesia melarang berkembangnya paham atheis atau paham tidak bertuhan dan membebaskan penduduknya untuk menganut agama dan menjalankan ibadah yang sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Sila pertama ini pun menuntun manusia untuk mewujudkan kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang antar sesama makhluk social sebagai makhluk ciptaan tuhan. Dengan demikian, akan menimbulkan rasa saling menyayangi, saling menghargai, dan saling mengayomi diantara Masyarakat bangsa Indonesia. 

 Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa dan seluruh sifat-sifatnya yang maha sempurna

2. Mewujudkan rasa percaya tersebut dengan bertakwa kepada-Nya yakni dengan ibadah serta menjalankan seluruh perintah nya dan menjauhi segala larangan nya.

3. Menerapkan sikap toleransi, saling menghargai dan saling mengasihi antar umat beragama.

4. Kebebasan beragama dan menjalankan ajaran agama sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.

5. Menjadikan tuhan yang dianutnya sebagai prioritas utama untuk sandaran kehidupan di alam semesta ini.

Sila pertama Pancasila tidak hanya mengajarkan kita untuk beriman kepada Tuhan, tetapi juga mendorong kita untuk menjalin hubungan yang baik dengan-Nya. Dengan kata lain, sila ini bukan hanya tentang keyakinan pribadi, melainkan juga tentang bagaimana kita mengimplementasikan iman dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga selain mengajarkan kita untuk beriman kepada Tuhan, Sila pertama Pancasila juga mengajarkan kita untuk hidup dengan damai. Menurut Erwin. M. (2012:29) mengatakan bahwa makna nilai ketuhanan sangat sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing dengan memperhatikan nilai kemanusiaan dan keberadaban sebagai suatu bangsa yang mengejar kebaikan Bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun