Mohon tunggu...
Firman Salle
Firman Salle Mohon Tunggu... Operator - Wirausahawan

Pengamat kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rahasia Kang Maman ILK

26 Oktober 2014   20:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:40 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal tayangan komedi di TV, tentu sederet judul bisa disebutkan. Tapi, bicara soal jumlah tayangan komedi yang segar dan berkualitas, tentu bisa dihitung jari. Kita bisa sebutkan dua diantaranya adalah Stand Up Comedy dan Indonesia Lawak Klub ( ILK ).

Tapi saya tidak ingin membicarakan soal Stand Up Comedy karena saya sendiri jarang menonton tayangan tersebut. Yang saya ingin bahas di sini adalah Indonesia Lawak Klub ( ILK ) yang jadi tontonan favorit saya. Saya suka tayangan ini yang menyajikan lawakan yang jauh dari adu fisik ( pukulan/lempar tepung) atau menghina kekurangan fisik lawan main.

Salah satu yang jadi bagian favorit saya adalah segmen terakhir yaitu pembacaan notulen dari Kang Maman sang No Tulen ILK. Kesimpulan yang disajikan oleh kang Maman yang disarikan dari para Panelis ILK, bagi saya sangat menarik. Apalagi gaya bahasanya yang sederhana, lugas langsung mengena dan sangat puitis. Bisa dibilang, pemaparan kang Maman memberikan efek emosi yang bervariasi, kadang tertawa, mengangguk setuju sampai dibuat menangis. Bahkan, salah seorang teman saya yang juga penggemar ILK, kadang meminta saya buat mendownload via youtube video pembacaan notulen dari kang Maman. Saking ngefansnya sama kata-kata kang Maman.

Tapi, bicara soal pemaparan notulen kang Maman, ternyata tidak semua catatan yang ditulisnya dibacakan di hadapan pemirsa dan penonton ILK. Ini baru saya tahu beberapa hari ini ketika awalnya saya berkunjung ke toko buku Gramedia di salah satu mall di Makassar. Lagi asyik-asyiknya mengembara di antara jajaran rak-rak buku, akhirnya saya menemukan bukunya kang Maman. Judulnya “Notulen Cakeppp! Kang Maman”.

Buku tersebut bias dibilang sebagai kumpulan notulen dari kang Maman yang berkategori “The best Quote of Kang Maman ini ILK”. Saya akhirnya langsung beli dan memboyong ke rumah buat dibaca. Dan ternyata ulasannya begitu panjang. Satu ulasan bisa sampai tiga halaman penuh. Bahkan ada yang sampai lima halaman. Saya membandingkan ulasan bukunya kang Maman dengan quotenya yang saya download via youtube. Ternyata banyak catatannya yang tidak terbaca.

Tapi mungkin, ini karena efisiensi waktu. Bisa dibayangkan kalau beliau membaca seluruh catatan yang dibuat, pasti memakan waktu sampai lima belas menit. Padahal jatah waktu buat panelis ILK saja biasanya paling lama lima menit. Dan saya akhirnya jadi tahu juga bahwa ternyata kang Maman itu orangnya religius. Setidaknya itu terlihat dalam catatan di bukunya yang banyak mengutip hadis-hadis Rasul, kisah Khulafaur Rasyidin, kisah Rabiah Al Adawiyah, sampai pada kisah Nabi Musa. Tapi tentu itu tidak dibacakan dalam acara ILK, demi efisiensi waktu.

Tapi, apapun itu, yang jelas tidak akan mengurangi antusias saya dalam menikmati acara ILK. Di saat begitu banyaknya perdebatan panas antar elit politik kita yang kadang berujung pada permusuhan abadi, keberadaan ILK justru muncul menjadi semacam satir humor pop yang mengundang tawa.

Buat kang Maman, saya stay tune terus menyaksikan quote-quotenya yang menginspirasi. Bisa jadi tambahan perbendaharaan kata buat dipajang di status Facebook atau di retweet di Twitter. Hehehe…

Eh, tapi ngomong-ngomong, Maman Suherman kang orang Makassar? Tapi kenapa dipanggilnya kang Maman ya? Harusnya kan Daeng Maman? hehehe....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun