Mohon tunggu...
Firman Mubarrak
Firman Mubarrak Mohon Tunggu... -

:D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ilalang..

11 April 2011   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:56 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1302491966470724871

Kutabur bunga ini di sepanjang jalan..bukan jadi tanda agar ku bisa kembali pulang,tapi jadi pengganti air mata yg telah kering,lengkung cerita telah tertarik,biar jadi kenangan,biar jadi sejarah biar jadi legenda..sekapur sirih tentang dunia muda qt.. tak adil rasanya menikam waktu,jika suratan telah terketuk,ingin rasa nya menjabat mu dalam senyap,jangan bicara,karna kata kata tak pernah cukup tuk lukis kan cerita indah kita,biarkan do'a ini menari menuju ilahi rabbi,memohonkan yg terbaik,karna dialah sang penentu tiap ikhtiar yg telah kita bangun.. tak pernah terlintas akan membuat mu terluka,namun jika itu terjadi,lewat rinai hujan kucurah kan kata maaf,ditiap rintik nya terselip doa,semoga seiring hujan reda lara itu kan jadi pelangi penghias langit hidup sebelum mentari semangat memancar menerangi sendu nya hari.. setapak demi setapak langkah kaki ini terus terkayuh,hamparan ilalang menari bersama sepenggal kisah yg ku tinggal kan disini,di ketinggian rinjani,... aku pergi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun