Mohon tunggu...
Firman Rusandy Rusdianta
Firman Rusandy Rusdianta Mohon Tunggu... -

im work in BCA Kedungmundu and im student in Semarang University Faculty Communication

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Hiburan Murah untuk Melestarikan Budaya Tradisional di Indonesia

8 Juni 2014   08:25 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:44 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


  • EKSOTISME WAYANG 


Sumber : Wayang Orang Ngesti Pandowo, Gedung Ki Narto Sabdo, kompleks Taman Budaya Raden Saleh Semarang.

Dari dulu saya memang tidak pernah menonton wayang apalagi wayang orang. Kalo ditanya kenapa? Karena saya lahir di era 90-an dan tidak tinggal di kota yang penuh akan budaya (seperti : kota Semarang misalnya). Selain itu menurut saya kondisi sekarang beda dengan zaman dulu ketika hiburan hanya ada wayang saja. Sekarang banyaknya pilihan hiburan yang dapat dipilih masyarakat indonesia sehingga dapat menyebabkan minat masyarakat akan menonton Wayang Orang berkurang.

Awalnya Saya pikir Pagelaran Wayang Orang tidak diminati pencari hiburan di kota Semarang, malam itu (07/4/2014). Saya mencoba menonton bersama 3 sahabat saya menuju ke Taman Budaya Raden Saleh Semarang tempat WO Ngesti Pandowo mementaskan Pagelaran Seni Wayang Orang yang berjudul "Bima Tanding". Kebetulan juga acara Wayang Orang Ngesti Pandowo ini bekerja sama dengan acara kampus saya (sebut saja Universitas Semarang Fakultas Ilmu Komunikasi) yang mengambil tema event "EKSOTISME WAYANG Ngesti-Pandowo.

Sebelum acara dimulai Aku sudah masuk di gerbang TBRS Gedung Ki Narto Sabdo Semarang, ternyata tempat parkir sudah dipenuhi mobil dan motor penonton. Termasuk juga milik mahasiswa dari kampusku. Setelah membeli tiket untuk dapat menonton langsung acara wayang Orang Ngesti pandowo, aku dan 3 temanku langsung masuk ke teras depan gedung ki Narto Sabdo. Tidak mengira ternyata banyak anak-anak muda yang antri memenuhi ruang teras gedung Ki Narto Sabdo di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Sebuah gambaran awal ternyata anak muda Semarang juga menyukai tontonan live tradisional Indonesia dibanding acara malam minggu lain, atau mungkin karena harga tiket saat itu dijual sangat murah sekali seharga 10.000 rupiah khusus mahasiswa, dan 25.000 rupiah untuk umum.

Secara umum bagi Saya pertunjukan ini cukup mempesona sebab kostum yang dipakai para pemain tampak begitu mewah dengan kerlap-kerlip efek lampu, gerak tari yang diperagakan begitu mantab, para bintang tamu yang ikut ambil peran juga dapat mengimbangi artis profesional lainnya. Kedepan tampaknya Wayang Orang kembali menjadi acara prestise yang digandrungi para elit bangsa dan anak muda, yang tentu saja dengan harga tiket harus seimbang dengan biaya pementasan supaya kesejahteraan pegiatnya terbantu.

Ketika aku telusuri lebih jauh melalui google ternyata dahulu Wayang Orang Ngesti Pandowo banyak mendapatkan Penghargaan yaitu : (1) Piagam penghargaan dari Pasar Malam Orange Belanda (1937) (2) Piagam Widjajakusuma dari Presiden RI Ir,Soekarno (1962) (3) Penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah, Supardjo Rustam : Juara 1 lomba ketoprak Se-JaTeng (1977) (4) Penghargaan dari LPP RRI Semarang tentang Partisipasi Aktif Sebagai Pengisi Siaran LPP RRI Semarang (2006) (5) Penghargaan dari Universitas Soegijopranata Semarang tentang Pentas Bersama W.O.Ngesti Pandowo, dalam rangka Dies Natalis XXVII (2009) dan (6) Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) tentang Pemrakarsa dan Penyelenggara Pagelaran Wayang Orang Ngesti Pandowo selama 70 tahun berturut turut (2007).

Semoga dengan tulisan saya ini anak-anak muda Indonesia dapat memilih hiburan yang bermanfaat dan dapat melestarikan budaya tradisionalnya sendiri tanpa harus mengikuti budaya asing yang marak saat ini. Ayo kita kita lestarikan budaya tradisional khas Indonesia?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun