Mohon tunggu...
M Firmansyah
M Firmansyah Mohon Tunggu... CreativePreneur -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Bertekad Hijrah"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Catatan Akhir Tahun 2016

31 Desember 2016   10:58 Diperbarui: 31 Desember 2016   11:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun yang memberikan pelajaran dan pengalaman baru, begitu banyak momentum bersejarah yang kucatat kurekam dalam video dan kubagikan di social media . walau respon nya tidak sedahsyat sosmed nya selebriti tapi ada saja yang buka-buka lagi file yang kubagi meski waktunya sudah berlalu.

Tahun ini tahun paling banyak membagi video di sosmed, saat ini memang era streaming sedang trend ada facebook live ada periscope, semua video ku bagikan dari seminar yang penuh para tokoh-tokoh inspiratif sampai acara music dan kopi darat para blogger, bahkan jika sinyalnya mendukung BOM sarinah pun bisa siaran langsung. dan ternyata ada yang merasakan manfaatnya, untuk para pekerja kantor yang suntuk kerja atau mahasiswa yang butuh input buat pengayaan tugas-tugasnya, paling banyak adalah penonton periscope, Karena kawan-kawan FB segment dan pangsa pasarnya tidak begitu antusias. Dan diujung januari diundang KompasTV untuk hadir pada pengukuhan TV tsb sbg TV berita yang bersaing dengan TV-TV berita lain. Tahun ini juga Indonesia di kunjungi Gerhana matahari meski Cuma lewat TV dan terpukau sampai-sampai Sholat gerhanapun ketinggalan satu rakaat.

Meski ketemu dengan orang-orang penting dan tokoh-tokoh hebat saya sering menjalin kerjasama dan tukar menukar info, tapi Karena jodoh dan chemistry nya belum ketemu jadi kerjasamanya belum membuahkan hasil..semoga tahun depan lebih gesit lagi menawarkan pembaharuan dengan cara-cara yng kreatif, atau terus menambah ilmu bisnis dan networking, Karena jujur passion saya di dunia politik, hiburan dan social media begitu menggebu-gebu. Event terbesar Social media week tahun inipun saya tak pernah absen. Sungguh februari tahun ini adalah februari yang sangat mengagumkan.

Ketika orang sudah mulai jenuh dengan keseharian dengan rutinitas yang berulang-ulang dan itu-itu saja, saya malah begitu menikmati hidup, bertemu dengan para cendikiawan muslim berbagai aliran di Islamic book fair misalnya, coba anda bayangkaan dalam satu hari dari 10 hari penyelenggaraan acara tersebut, pemikiran kita diajak mengembara seperti misalnya satu jam tadi kita dibuat terpukau dengan syafii maarif maka satu jam ke depan kita dibuat terpesona oleh Bachtiar Nasir, itulah kenapa dalam memandang agama kita tidak boleh picik jumud dan fanatisme sempit. Hal itu berlangsung selama 10 hari, anda tidak bisa bayangkan saya menjadi orang paling kaya dalam khasanah pemikiran islam dan anehnya setelah lepas dari situ kita dihadapkan oleh penghuni-penghuni sosmed yang masih jumud dan akupun terbawa arus kejumudan, mestinya sih… tidak seperti itu.

Lagi dan lagi “Chrisye” seperti jadi oase yang membelah suasana yang bosan dan rutin menjadi suasana hiburan yang menghentak, setelah hadir di peluncuran album lagu chrisye yang di nyanyikan generasi muda lalu nonton langsung performa anak muda tersebut di TransTV, kadang orang bertanya, man ..idup lo kluyuran mulu, biaya hidup dari mana? Tenang dan ikhtiar rezeki udeh ada yang ngatur, tapi tahun ini saya bener-bener mau jual semua keahlianku agar bisa jadi rezeki, dan kelak akan ku kembalikan kepada sang pemberi rezeki, Karena kusendiri sering bertemu orang yg merasa hampa hidupnya padahal ia memiliki segalanya, dan kusangat syukuri kehidupan ini dengan segala prosesnya.

Kompasiana mungkin acara yang paling banyak ku kunjungi tahun ini, dari acara lembaga penjamin simpanan dan pendidikan tinggi jarak jauh berbasis digital teknologi, belum lagi ku meraskan aura pilkada DKI sudah berasa banget untuk kalangan penulis mulai dari karanjingan ke CSIS buat melihat dari dekat sebuah survei dan pencitraan politik di bentuk sampai deklarasi dukungan buat Ahok mulai muncul dan saat itu memang panggalangan sejuta KTP hampir menyentuh titik finish. Maka itu ketika orang sedang hangat dan panas-panasnya ngomong politik, aku malah sudah antiklimaks dan ingin hal-hal yang bersifat Humor politik, Karena udah nyampe klimaks duluan dan sementara  orang lain baru stater mesin tak ayal sarapan bully dan caci maki harus siap di telan, terutama di twitter.

Tahun ini juga jadi tahun tumbuh suburnya Hoax dan Hate speech, mungkin anda ingat warung makan saenih, begitu maraknya Hoax sampai-sampai berita yang sebenarnya kabur-kaburan, sampai-sampai sebuah stasiun TV di geruduk oleh sebuah ormas, kampanye anti Hoax dan hate speech bernada SARa mulai di counter terutama di twitter, jadi orang-orang yang waras yang coba meluruskan sering di tuduh munafik, kafir dan sumpah serapah, mereka tidak sadar hari itu adalah bulan puasa, dan orang yang dituding kafir lagi sedang berjuang untuk menyelamatkan puasanya, jadi anggap aja ujian kesabaran, Gitu aja ko repot.

Tahun ini juga jadi tahun pertemuan sahabat SMK yang telah terpisah lebih dari 18 tahun,lebaran saat itu jadi pertemuan terkangen yang mewarnai tahun ini.

Tahun ini juga jadi tahun tersering buat screening film, gilee… bayangkan tak kurang dari 10 film, bias di tonton sebelum film itu beredar di bioskop, saya diminta mereview film tersebut layaknya kritikus film, tapi Karena saya tak begitu pandai kritisi film, jadi cuma nikmati saja sambil bagi tulisannya di my kompasiana.

Tahun ini juga jadi bagian sejarah sebuah program menteri pendidikan yaitu kampanye Hari pertama masuk sekolah dengan libatkan orang tua antar anak di hari pertama, tapi sayang sang inisiator di pecat jadi menteri dan kini ia berlaga di pilgub DKI, semoga menang yaa pak.

Tahun ini jadi tahun paling sering seminar di hotel-hotel bintang lima, bertemu banyak sekali orang-orang hebat tapi entah mengapa ketika kesempatan datang aku selalu gagal merumuskan peluang, padahal mereka dengan tangan terbuka menyambutku dengan sukacita, maka itu kedepan aku harus berani tunjukan keahlian di hadapan mereka. Sebenarnya sudah sering seminar di hotel bintang lima Cuma bedanya kalo dulu aku hanya sendiri tapi tahun ini aku bersama teman-teman yang juga blogger tak heran selalu saja diakhir acara,kita abadikan dengan berpoto sebagai penanda untuk bertemu di lain kesempatan.

Tahun ini jadi tahun come back nya gw ke gedung DPR,Karena setahun ini aku punya temen yang kerja sebagai staff ahli di gedung tersebut, jadi ia selalu mensuplai informasi kegiatan DPR yang bisa didatangi untuk disebarluaskan kepada masyarakat, tahun ini juga aku bergabung dengan Grup WA yang selalu mensuplai acara-acara penting untuk disampaikan ke masyarakat agar dapat informasi yang jernih di era Hoax dan hate speech yang begitu mengotori social media kita.

Ketika pilgub DKI menurutku sudah gak asyik lagi, tiba-tiba Ahok menggemparkan nya dengan ucapannya di pulau seribu, tiba-tiba opini masyarakat terbelah, demo berjilid-jilid ku ikuti semua bahkan sampai diskusi-diskusi berkaitan hal tersebut ku ikuti,sampai ada yang nyaris adu jotos, untunglah latihan untuk tidak jadi sumbu pendek telah kulalui bertahun-tahun lalu,jadi kubisa jaga emosi di tengah suasana pro kontra yang semakin mengeras, belakangan pengadilan mengambil perannya sebagai penegakan hukum, meski tensi menurun tapi tensi kontestasi politik pilgub DKI menghangat cendrung memanas. 

Akupun sempat jadi saksi sejarah sholat jumat terbesar dan teromantis menurutku, meski aku bukan pengikut faham radikal tapi ketika dilapangan aku jadi tahu bagaimana cara menjinakan paham berbahaya tersebut, caranya seperti apa? RAHASIA ya. Karena kita tak kan tahu jika kita tak berada dan bersentuhan langsung, apalagi Cuma baca sosmed atau diskusi sehari semalam,tahun ini di tutup dengan pengadilan Ahok dan inisiator demo yang satu demi satu berurusan dengan Hukum.Juga menyaksikan peluncuran uang baru yang kelak uang tersebut abadi sebagai koleksi generasi masa depan.

AKU KEDEPAN …

Dari pengalaman dan kesempatan yang begitu terbuka mestinya aku piawai menangkap peluang tersebut. Cara pandang agama yang luas akan menyelamatkanku dari kejumudan apalagi fanatisme sempit, Karena sedari mahasiswa aku menolak cara pandang yang ekslusif barbar dan intoleran, aku harus mengaji lagi tentang ilmu-ilmu fiqih keseharian seperti permintaan ibuku, aku harus mulai menajamkan passion ku, taubatan nasuha harus jadi tekad yang mesti di kobarkan sehari-hari, iktiar yang keras harus di iringi doa yang luarbiasa pula, power of mind jadi kekuatan manusia mengatasi problema kehidupan seraya mohon petunjuk jalan yang lurus pada Allah SWT, harapanku kelak bisa punya karya atau usaha yang manfaatnya terus mengalir meskipun aku jadi tulang belulang ribuan tahun di alam kubur (gimana ya.. ya Allah..he he..he) bagiku amal jariyah lebih penting dari harta yang Cuma habis dimakan zaman dan lenyap bagai asap dan tak berbekas, ujung hidupku aku masih memohon Khusnul khatima, sebagai penutup layar kehidupan yang indah. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun