Mohon tunggu...
Milleurbeauty 4
Milleurbeauty 4 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kami akan menyediakan artikel tentang Skincare kecantikan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kenali 4 Gejala Anda Mengalami Penuaan Dini

17 Maret 2022   08:15 Diperbarui: 17 Maret 2022   08:15 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenali 4 Gejala Anda Mengalami Penuaan Dini

Jatim -  Berdialog tentang menua lebih kilat, banyak orang menghubungkannya dengan timbulnya kerutan di kulit. Hendak namun, penuaan dini dalam badan tampaknya dapat tiba lebih dini dari kerutan di wajah Kamu. Umumnya, fase tersebut diawali kala Kamu merambah umur 40 tahun.

Bagi dokter. Alberta Jesslyn Gunardi dari KlikDokter, terdapat banyak aspek yang bisa menimbulkan penuaan dini.

" Misalnya, aspek genetik, tekanan pikiran, alkohol, rokok, konsumsi nutrisi kurang baik, serta kerap terpapar cahaya matahari dan polusi. Penuaan diprediksi pula ialah proses multidimensional yang tidak cuma terpaut dengan aspek jasmani, tetapi psikologis serta sosial," kata dokter. Jesslyn.

Buat kulit serta wajah, tidak hanya faktor- faktor di atas, terdapat perihal lain yang bisa membuat kulit serta wajah nampak lebih tua daripada umur wajar, semacam struktur tulang wajah yang tegas.

Buat itu, berarti untuk Kamu buat mengidentifikasi isyarat penuaan dini yang bisa terjalin pada badan. Dikutip dari Reader' s Digest, terdapat 4 ciri badan Kamu hadapi penuaan lebih kilat.

1. Cedera dalam badan lebih lama sembuh

Kulit ialah organ terbanyak yang terdapat di badan serta umumnya mempunyai keahlian luar biasa buat mengobati dirinya sendiri. Bila Kamu hadapi cedera serta luka sembuh dengan waktu yang lama, perihal itu dapat jadi ialah salah satu ciri penuaan dini.

Apabila cedera tersebut tidak kembali pulih, telah tentu ada suatu yang salah pada sistem penuaan internal Kamu. Lekas memeriksakan keadaan Kamu tersebut pada dokter.

2. Kerap merasa lemas

Kekuatan otot berkorelasi langsung dengan umur. Terus menjadi tua umur, hingga Kamu hendak terus menjadi betul- betul kehabisan massa otot serta membuat badan lebih gampang merasa letih. Kendati begitu, Kamu bisa tingkatkan kembali kekuatan serta membangun massa otot. Latihan beban ialah berolahraga terbaik yang bisa mewujudkan perihal tersebut.

3. Rambut rontok

Sebagian dari Kamu umumnya lebih mencermati isyarat penuaan dini cuma dari yang nampak jelas, semacam kulit serta wajah. Terkadang, Kamu malah tidak menggubris pergantian pada rambut yang diisyarati dengan kemunculan uban saat sebelum waktunya.

Rambut dapat dimaksud selaku perpanjangan dari kulit yang mempunyai kedudukan tertentu, semacam kelenjar keringat, rambut, serta kuku. Tidak hanya uban, ciri penuaan pada mahkota kepala Kamu merupakan kerontokan serta rambut nampak terus menjadi tipis. Tidak cuma di kulit kepala Kamu, perihal ini pula terjalin pada rambut di tangan, kaki, serta kemaluan.

4. Pergantian emosional

Umumnya, ciri penuaan dini dapat dilihat dari metode Kamu yang tidak sanggup lagi menikmati kegiatan tiap hari. Aspek mental serta raga pada badan kita terpaut erat, sehingga berarti buat mencermati kesehatan jiwa.

Keempat keadaan di atas ialah ciri penuaan dini yang bisa Kamu kenali. Walaupun proses menua tidak bisa dicegah, Kamu bisa memperlambat proses ini dengan metode mempraktikkan style hidup sehat. Metode yang bisa dicoba antara lain mengelola tekanan pikiran, komsumsi banyak buah serta sayur kaya hendak antioksidan, rehat yang lumayan, sampai berolahraga tertib. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun