Mohon tunggu...
Firman
Firman Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melalui Pembelajaran Sebaya Efektif Bisa Mencegah Penularan HIV

9 Mei 2024   22:25 Diperbarui: 9 Mei 2024   22:38 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini jumlah estimasi kasus HIV sampai September 2023 di Indonesia, tercatat ada 515.455 orang dengan HIV (ODHIV). Setiap bulan ada sekitar 4 ribu kasus baru HIV di Indonesia, dan sekitar 30 persen kasus HIV disumbang dari penularan suami ke istri, atau sebaliknya.

Faktor risiko penularan HIV adalah kecenderungan perilaku berisiko, seperti seks bebas (40%), konsumsi ganja dengan menggunakan jarum suntik secara bergantian (33%) dan 27% disebabkan oleh faktor lainnya.

Dari data tersebut bahwa penularan HIV melalui hubungan seksual paling tinggi, oleh karena itu prilaku seks bebas harus dihindari agar terhindar dari penularan HIV. Terutama ketika tanpa proteksi yang benar bisa menimbulkan penularan.

Kelompok remaja salah satu kelompok yang rentan dengan perilaku seks bebas terutama akhir-akhir ini marak terjadi bergaulan sangat bebas, dan dikatakan dalam sebuah penelitian bahwa anak remaja di Indonesia 75% memiliki kecenderung perilaku seks bebas.

Rendahnya tingkat pengetahuan yang mengenai penularan penyakit HIV/AIDS. Kecenderungan perilaku seksual yang dilakukan oleh Gay dan waria memiliki konsekuensi berisiko tinggi terjadi penularan HIV secara masif, baik diantara sesama Waria dan Gay, remaja, serta pada orang lain di luar sana, yang menjadi patner atau pelanggan kencang saat berhubungan seksual dengan mereka.

Tingginya kasus penularan HIV baik melalui homoseksual dan biseksual, menjadi bukti bahwa Gay dan waria berperan terhadap terjadinya penularan HIV. Sehingga memerlukan solusi yang tepat untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.

Oleh karena itu edukasi kesehatan sangat penting bagi mereka, terutama dengan strategi peer group learning atau pembelajaran kelompok sebaya. Peer Group Learning adalah jenis pembelajaran kognitif yang mengedepankan dukungan antar teman sebaya yang sama-sama memiliki persamaan karakteristik antara satu orang dengan yang lainnya.

Beberapa penelitian menjelaskan bahwa pembelajaran Peer Group atau kelompok sebaya pada bisa meningkatkan pengetahuan individua tau kelompok. Strategi model pembelajaran semacam ini dapat meningkatkan perilaku pencegahan penularan HIV sebesar 64,8%, serta menunjukkan peningkatan kepatuhan dalam pengobatan ARV.

Selain itu juga lingkungan termasuk keluarga sebagai sumber Dungan utama bagi pasien HIV, harus selalu memberikan dukungan. Baik berupa dukungan emosional, dukungan pembiayaan pengobatan dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dukungan sosial pada komunitas Gay dan Waria, sehingga dengan demikian harapannya mereka tidak lagi merasa kesepian dan putus asa. Hasil penelitian membuktikan bahwa dukungan keluarga yang diterima baik berupa emosional support, information dan instrumental atau pemberian materi dapat meningkatkan perilaku adaptif, menurunkan perasaan negatif pada diri dan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun