Mohon tunggu...
Firly Mashita
Firly Mashita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Manusia biasa,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Batik: Identitas Warga Indonesia :)

12 April 2012   16:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:41 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_181592" align="aligncenter" width="541" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Siapa yang enggak kenal sama yang namanya BATIK?? Saya rasa hampir seluruh warga di dunia ini mengenal batik. Terutama orang Indonesia sendiri. Ya, motif kain tradisional khas Indonesia. Batik memang pertama kali diproduksi masyarakat Indonesia sejak dulu. Sampai sekarang ini batik sudah memiliki sangat banyak motif. Bahkan tetangga kita (Malaysia) pun juga sudah memiliki motif batik sendiri. Wah wah, siapa sangka banyak orang yang di dunia ini terkesima dengan motif batik Indonesia?? Dan siapa sangka juga jika kita sedang berada di negara orang  akan bertemu dengan sesama orang Indonesia hanya dengan memakai baju BATIK :)). Hari ini, hari Kamis. Hari dimana kami siswa siswi Sekolah Indonesia Cairo diwajibkan memakai batik. Ya, batik bebas. Karena kami sendiri tidak memiliki batik yang seragam karena keadaan yang tidak memungkinkan. Seperti biasa, saya berangkat ke sekolah dengan kendaraan umum subway (Metro). Tidak seperti biasanya, subway tidak terlihat terlalu ramai. Karena saya berangkat sendiri (tidak bersama adik), saya menaiki gerbong wanita supaya merasa lebih aman. Hmm, sayang belum ada tempat duduk kosong. Mau tidak mau harus berdiri. Di stasiun selanjutnya, terlihat seorang wanita berparas blasteran Asia-Eropa. Cantik. Tak lama dua penumpang turun. Akhirnya saya mendapat tempat duduk. Dan wanita itu duduk di samping saya. Dia melihat saya dengan keraguan. Saya pun bingung karena ditatap wanita itu. Tiba-tiba ia bertanya, "Is this batik?", saya jawab "Yes, of course". "Where did you buy it?", "Indonesia". Saya kaget mendengar jawaban dia yang satu ini : "Oooh, orang Indonesia tooh" jawab dia sambil meringis. "Iya, kok tau kak? Kakak juga orang Indonesia?". "Haha, ya taulah jarang lo orang sini yang pake batik. Kalo ada siapa lagi kalo bukan orang kita? Iya, saya orang Indonesia. Tapi ayah saya orang Belanda". "Hoalah, enggak nyangka kakak ini bisa ngomong bahasa Indonesia. Seneng deh bisa ketemu orang Indonesia. Jarang jarang saya ketemu orang Indonesia kalo lagi di metro. Isinya orang Mesir semua. Haha". "Ya jelas dong, orang kakak kecil di Jogja kok", "Bisa bahasa jawa dong", "Yo isolah". Percakapan itu berlanjut sampai kami turun di stasiun Sadat. Seneng, enggak nyangka, sekaligus kaget bisa ketemu orang Indonesia. Kalau pun tadinya saya tidak memakai batik, mungkin dia akan mengenali saya ini orang mana. Saya pun juga jelas tidak akan mengira kalau dia keturunan Indonesia, bisa berbahasa Indonesia (sangat fasih), juga bisa bahasa jawa lagi. Katanya juga, dia dulu pernah kuliah di Belanda dan dia memperkenalkan budaya Indonesia termasuk batik kepada teman-temannya. Teman-temannya sangat senang. Dan kak Nadine itu pun memberikan batik kepada teman-temannya saat ia akan berpisah dengan mereka, dan melanjutkan kuliah di Cairo. Tapi sayang, saya lupa menanyakan dimana kakak tersebut kuliah di mana. Kebanggaan saya memakai batik untuk hari ini tidak berakhir begitu saja. Saat pulang pun, banyak yang memuji keindahan batik Indonesia. Waduh seneng banget! Ada dari mereka yang mengatakan ingin berkunjung ke Indonesia saat liburan nanti. Mereka bilang, mereka ingin membeli souvenir dan batik dari Indonesia, dan membelinya juga untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Waah! Pengalaman yang menyenangkan!! Ayo teman-teman semua! Lestarikan budaya kita:) Banyak lo orang luar yang cinta terhadap budaya kita:) SALAM~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun