Isu isu kontemporer merupakan isu-isu yang berasal dan berkembang pada tahun 1960-an pada saat perang dingin.Isu ini merupakan transformasi/ bentuk baru yang lahir sebagai ancaman pada saat perang dingin berakhir.Perubahan ini memiliki hubungan yang erat dengan bentuk baru dari ancaman yakni terorisme, kejahatan transnasional yang di organisir, kemiskinan dan konflik ketuhanan dengan dimensi internasional.
A. Islam dan Terorisme
Terorisme adalah sekelompok atau golongan yang menggunakan kekerasan, teror, dan membahayakan serta merugikan lingkungan sekitar guna menyampaikan aspirasi kepada pemerintah atau rakyat dalam kehidupan  politik. Terorisme juga disebutkan dalam bahasa Arab sebagai melawan musuh tuhan.
Pendapat ini muncul karena banyak yang beranggapan bahwa terorisme muncul negara barat karena tidak beragama Islam, dan memusuhi orang yang beragama Islam. Karena munculnya terorisme ini pandangan mengenai Islam yang awalnya mengajarkan kedamaian berubah menjadi kekerasan, dan Islam yang awalnya percaya Rahmatan Lil Al-Amin berubah menjadi Laknatan Lil Al-Amin.
B. Islam Liberal
Pendapat mengenai Islam Liberal berasal dari kalangan yang disebut fundamentalis. Liberal merupakan pandangan seseorang yang lebih mengutamakan keindividuan dan tanpa ada campur tangan orang lain. Dalam pandangan Islam, liberal dalam agama berarti mengedepankan keinginan sendiri karena beranggapan bahwa kebebasan pada setiap individu adalah hak dari diri sendiri.
C. Hubungan Islam dan Negara
Pada abad 7 Rasulullah menyebut dengan piagam Madinah. Para sahabat dan kaumnya kagum dengan kepemimpinan yang dilakukan oleh Rasulullah. Piagam Madinah termasuk ke dalam syariat. Piagam Madinah termasuk contoh dalam mendirikan masyarakat yang majemuk. Ada beberapa pandangan mengenai Islam dan negara, yaitu :
1. Agama tidak memiliki tempat dalam bernegara.
2. Agama tidak menyatu dengan negara.
3. Agama menyatu dengan negara karena dalam hal ini agama mengatur komponen kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H