Mohon tunggu...
Firly Annisa Z
Firly Annisa Z Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar berbenah diri
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Iain jember tadris ips 1 angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Pragmatisme dan Pemikiran Tokoh Pragmatisme

24 April 2020   09:55 Diperbarui: 24 April 2020   09:47 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam memahami kemajemukan kebenaran (pernyataan), Peirce membagi kebenaran menjadi dua. Pertama adalah Trancendental Truth, yaitu kebenaran yang bermukim pada benda itu sendiri. Kedua, Complex Truth, yaitu kebenaran dalam pernyataan. Kebenaran jenis ini dibagi lagi menjadi kebenaran etis atau psikologis, yaitu keselarasan pernyataan dengan apa yang diimani si pembicara, dan kebenaran logis atau literal, yaitu keselarasan pernyataan dengan realitas yang didefinisikan. 

Semua kebenaran pernyataan ini, harus diuji dengan konsekuensi praktisnya melalui pengalaman (Fadliyanur, 2008). Hal ini berarti bahwa pragmatisme Peirce berusaha mengemukakan arti sesuatu, yang mana sesuatu itu praktis jika bisa diuji dengan pengalaman, dan berusaha mengungkapkan sesuatu dengan penjelasan arti (bahasa) dan matematika.

b. John Dewey
John Dewey, mengemukakan pokok-pokok pemikirannya tentang pendidikan, yaitu pendidikan sebagai:

Kehidupan itu sendiri (life). Karena pendidikan sebagai alat dan juga berfungsi sebagai pembaharuan hidup.

Sebagai pertumbuhan (growth). Pertumbuhan adalah suatu perubahan tindakan yang berlangsung untuk mencapai suatu hasil selanjutnya. Pertumbuhan itu terjadi karena adanya kebelummatangan, maka pendidikanlah menjadikan matang.

Suatu proses sosial (social process), Pendidikan merupakan suatu cara yang ditempuh masyarakat dalam membimbing anak yang masih belum matang menurut susunan sosial.

Usaha membangun kembali pengalaman-pengalaman (reconstruction of experience). adalah dimana memperbaiki pengalaman yang menurut kita buruk untuk diperbaiki pada pengalaman yang mendatang lebih baik.

c. William James

Ia beranggapan bahwa masalah kebenaran, tentang asal/tujuan dan hakikat bagi orang Amerika terlalu teoritis. Kebenaran ialah hasil-hasil yang konkrit. Dengan demikian, untuk mengetahui kebenaran dari ide atau konsep haruslah diselidiki konsekuensi
praktisnya. William James mengatakan bahwa secara ringkas pragmatism adalah realitas sebagaimana yang kita ketahui. Untuk mengukur kebenaran suatu konsep seseorang harus mempertimbangkan apa konsekuensi logis penerapan konsep tersebut.

d. Heracleitos
Heracleitos (hidup sekitar tahun 500 SM) telah menyatakan bahwa tidak ada yang betul-betul ada, semuanya menjadi. Perubahan merupakan prinsip utama realitas. Ajaran Heracleitos sering disingkat dan dikenal dengan ungkapan "Panta rhei kai uden menei" yang bermakna " segalanya mengalir dan tidak ada sesuatu pun yang tinggal menetap".

Pragmatisme memiliki asumsi bahwa realitas masih selalu dalam proses dibuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun