Mohon tunggu...
Firly Annisa Z
Firly Annisa Z Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar berbenah diri
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Iain jember tadris ips 1 angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Realisme dan Tokoh Pemikiran Filsafat Realisme dalam Filsafat Pendidikan

11 April 2020   19:19 Diperbarui: 11 April 2020   19:19 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengertian Filsafat Realisme
    Realisme adalah pandangan bahwa objek-objek indra adalah nyata dan berdiri sendiri tanpa disandarkan pada pengetahuan lain. Realisme merupakan salah satu aliran klasik yang memandang dunia dalam tema material, ini berarti bahwa segala sesuatu yang ada dihadapan kita adalah memang adanya atau nyata dan terpisah dari alam pikiran. Realisme ini berpandangan bahwa hakikat realitas adalah fisik dan ruh yang bersifat dualistik yaitu hal yang bersifat fisik (jasmani) dan rohani
   Realisme dalam pendidikan memiliki prinsip yaitu:1) Pendidik memberi perhatian kepada peserta didik seperti apa adanya. Artinya jika mengajarkan sesuatu kepada peserta didik yang diajarkan memang sesuatu yang nyata dan ada kebenarannya. 2)Inisiatif pembelajaran berada pada pendidik, bukan pada peserta didik, karena pendidik lah yang mempunyai peranan untuk membuat pelajaran lebih bisa diterima oleh peserta didik. Pendidik dalam hal ini menjadikan anak didik menjadi mempunyai pengetahuan yang luas dan disiplin terhadap ilmu yang telah diajarkan.

2. Tokoh Pemikiran Filsafat Realisme

a. Francis Bacon (1210-1292)
     Ia adalah seorang filsuf negarawan dan penulis Inggris. Teori pendidikan Bacon sesuai dengan dasar filosofis realisme bahwa kebenaran dapat diuji dan bisa diukur yang mana semua kebenaran harus diketahui secara pasti, dapat disimpulkan, dapat dibandingkan, dan dipakai sebagai dasar bagi suatu kesimpulan dalam pengetahuan.

b. John Locke
        Locke adalah seorang filsuf dari Inggris yang banyak mempelajari agama kristen. Filsafat Locke ini dikatakan anti metafisika karena ia memandang bahwa tidak ada kebenaran yang bersifat metafisik dan universal. Menurut Locke, sesuatu dikatakan kebenaran jika didasarkan pada pengalaman-pengalaman indrawi (dilihat dan dirasakan atau dialami oleh panca indra).

c.Johan Amoscomenius
        Lahir di Morvia, Ceko pada 28 Maret 1592. Ia adalah anak bungsu dari 5 bersaudara. Dia cukup berbeda dari golongan rakyat jelata. Dia adalah tokoh pemikiran terhadap pendidikan dan dapat digolongkan pada realisme religius yaitu tentang manusia berusaha untuk mencapai tujuan: 1) keselamatan dan kebahagiaan. 2) keadaan dan kehidupan yang sejahtera. Ia meninggal di Amsterdam, Belanda pada 15 November 1670.

d.William Mc Gucken
       Menurut Gucken, tujuan pendidikan adalah mempersiapkan manusia untuk hidup di dunia yang pada akhirnya untuk mencapai akhir hidup yang abadi di dunia.  Ada tanggapan tentang moral realisme religius bahwa kita dapat mengetahui hukum moral tersebut dengan akal namun secara tegas Gucken beranggapan bahwa hukum moral tersebut diciptakan oleh Tuhan. Tuhanlah yang memberi manusia rasional atau akal yang sangat tinggi untuk mengetahui hukum moral tersebut.
Seperti halnya realisme natural yang terbatas pada alamiahnya (keberadaan sesuatu) saja. Realisme religius beranggapan bahwa manusia diciptakan untuk melampaui alam natural yang pada akhirnya mencapai tujuan supranatural. Tujuan pendidikan bagi realisme religius ini adalah keselamatan dan kebahagiaan pada jasmani dan rohani.

Terima kasih.. 

Semoga bermanfaat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun