4. Kultur Kombucha diinokulasikan ke dalam toples berisi media.Â
5. Toples yang berisi inokulan ditutup dengan kain berpori (kain batis) steril dan ditempatkan di incubator atau ruangan yang bersih, tidak digoyang dan tidak dipindah-pindah.Â
6. Diamkan selama 7-14 hari. Selama masa fermentasi, wadah jangan terguncang atau dipindahkan.Â
7. Setelah minimal 7 hari, dapat dilakukan pengecekan rasa dengan mengambil sedikit sampel dari sisi wadah dengan menggunakan sendok/sedotan.Â
Catatan: Apabila dirasakan kurang asam, maka fermentasi dapat dilanjutkan kembali dengan mendiamkannya selama beberapa hari lagi. Setiap kali melakukan fermentasi, akan didapatkan sebuah "Baby Kombucha" yaitu lapisan putih diatas permukaan air. Lakukan pemisahan Baby Kombucha ke dalam wadah terpisah yang khusus untuk menyimpan Baby Kombucha. Wadah ini juga harus berisi air teh manis. Baby Kombucha dapat digunakan sebagai cadangan untuk membuat Teh Kombucha yang baru.
Cara Mengonsumsi Kombucha yang Aman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh kombucha memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, akan tetapi kebersihan serta kualitas teh kombucha harus dijaga dengan baik agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi tubuh, seperti keracunan atau infeksi yang diakibatkan oleh bakteri. Sebaiknya, proses pembuatan teh kombucha melewati proses pasteurisasi atau pemanasan guna menghilangkan bakteri jahat yang terkandung di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H