Jemari mulai bertanya pada pemilik akalÂ
Seberapa indah tumpahan karya ia ciptaÂ
Instruksi berujar tak cukup mengukurÂ
Ibu mendengar haluan kecil putri nyaÂ
Ayah melangkah menatap tersenyumÂ
Pilu tumpah bercecer bertaruh ekspetasiÂ
Rangkaian kisah itu terukirÂ
Kenikmatan didekap Semesta meringkuk hangatÂ
Langit sore tak pernah melihat elok di sudut matanyaÂ
Kesadaran diri meletakkan kesombongan perlahanÂ
Semua berlalu terhembus lembut terbawa angin malamÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!