Debu bersapa pada wajah keriput di pinggir jalanÂ
Berat dipikul pundak tanpa kelu kesahÂ
Bersujud kepada semesta meminta sesuap nasiÂ
Deruan perut meraung ingin disiram secercah cahaya
Adilkah menangis tanpa mengulurkan tanganÂ
Mata ini berdosa melihat lelaki tua tertatihÂ
Tuhan hadirkan harapan kecil kedamaian bagi mereka yang ingat pada-MuÂ
Tangan mengadah tinggi memohon secuil maaf atas angkuhnya diriÂ
Mulut lupa tak punya akal untuk berbicaraÂ
Besar kebahagiaan tumbuh dari besarnya rasa syukur kepada- NYAÂ
Sesak di dada mengisyaratkan untuk berbagi harapan diri kepada manusia lainÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!