Mohon tunggu...
Firkas
Firkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik pada bidang Sastra, Film, dan Topik Sosial

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tepi Jalan Besar

17 Mei 2024   20:42 Diperbarui: 16 Juni 2024   06:29 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Debu bersapa pada wajah keriput di pinggir jalan 

Berat dipikul pundak tanpa kelu kesah 

Bersujud kepada semesta meminta sesuap nasi 

Deruan perut meraung ingin disiram secercah cahaya

Adilkah menangis tanpa mengulurkan tangan 

Mata ini berdosa melihat lelaki tua tertatih 

Tuhan hadirkan harapan kecil kedamaian bagi mereka yang ingat pada-Mu 

Tangan mengadah tinggi memohon secuil maaf atas angkuhnya diri 

Mulut lupa tak punya akal untuk berbicara 

Besar kebahagiaan tumbuh dari besarnya rasa syukur kepada- NYA 

Sesak di dada mengisyaratkan untuk berbagi harapan diri kepada manusia lain 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun