Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar kehidupan

| Penjelajah | Pemotret | Sedang belajar menulis | Penikmat alam bebas | email: firkan.maulana@gmail.com | http://www.instagram.com/abah_ceukhan | https://www.linkedin.com/in/firkan-maulana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tidur Siang, Rutinitas yang Kembali Hadir

2 Februari 2025   16:43 Diperbarui: 2 Februari 2025   16:43 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedang Tidur Siang (Dokumentasi pribadi)

Suatu hari, sobat semasa kuliah dulu merasa heran ketika datang bertamu ke rumah saya dan mendapati saya sedang tidur. Dia bertamu sekitar jam 13.00. Di lain hari, teman sebangku semasa SMA yang tinggal di Cianjur, pernah datang sengaja ke rumah saya di Bandung dan juga mendapati saya tidur pulas. Dia bertamu sekitar jam 13.30. Dan di lain waktu, sahabat sepermainan masa kecil dulu yang sekarang tinggal di Kota Jambi dan mampir ke rumah saya, merasa takjub melihat saya baru bangun tidur pada jam 14.00. 

Apakah saya memang begadang saat malam hari sebelumnya, sehingga saja membalas tidur yang kurang? Tentu saja tidak. Dan apakah saya tidur karena hari sabtu minggu atau hari libur? Oh tidak juga, karena pada saat ini saya sedang berada dalam fase setiap hari adalah hari kerja dan hari libur juga. Maksudnya, apa sih? Sederhananya, saya sedang bebas untuk menentukan hari-hari saya apakah bisa diisi dengan bekerja atau berlibur. Ah sebut saja pengangguran biar singkat. Tapi tidak juga, hehehehe .....

Awal Mula Saya Tertidur Saat Siang

Oleh karena itu, karena saya bebas menentukan waktu, maka salah satu kegiatan yang saya lakukan adalah tidur siang. Sebetulnya kegiatan tidur siang ini, awalnya bukan sesuatu hal yang disengaja. Pada saat tidur siang pertama kali terjadi, saya saat itu sedang membaca buku sambil duduk di sofa dan tanpa sengaja saya tertidur. Saya terbangun karena dibangunkan oleh istri saya yang hendak pamit untuk berangkat rapat posyandu ke rumah Ketua PKK. Waktu itu, istri saya ngomel, kok siang-siang begini tidur.

Anehnya, sejak tidur siang yang pertama tersebut, terjadi lagi peristiwa tidur siang selanjutnya. Ada tidur siang yang tidak disengaja. Dan akhirnya belakangan ini menjadi tidur siang yang disengaja. Tidur siang menjadi semacam kebutuhan buat saya pada saat ini. Syukurnya istri saya tidak mengomel lagi, mungkin memaklumi saya sebagai suaminya kecapean dan butuh istirahat yang lebih di saat umur sudah memasuki kepala lima ini. 

Memang betul sih, secara fisik saya kadang merasa capek juga karena hari-hari saya sejak awal bangun sebelum subuh hingga pagi hari, padat oleh berbagi aktivitas. Rutinitas pagi antara pukul 5 hingga 7 pagi, saya terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu dan mengepel lantai rumah. Dan juga mencuci pakaian walaupun ini sebetulnya diringankan dengan adanya mesin cuci. Kemudian saya mengantar anak ke sekolah. Sedangkan istri saya mensetrika baju dan memasak.  Saya dan istri berbagi tugas mengerjakan pekerjaan rumah tangga tersebut karena kami mengerjakan sendiri. Saat hari libur dan sabtu minggu, biasanya anak-anak diberi tanggung jawab untuk membersihkan kamarnya masing-masing.

Nah, mulai dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang, biasanya kegiatan saya ini membaca dan menulis. Saya bisa membaca buku cetak. Tapi saya sekarang ini lebih banyak membaca bacaaan secara digital. Kalau saya sedang mendapat kerjaan kontrak menulis modul pelatihan atau menuliskan laporan hasil penelitian, saya biasanya akan sangat intensif melakukan kegiatan membaca dan menulis dari pagi hingga sore hari. Saya membatasi waktu kegiatan tersebut hingga sore saja karena buat saya waktu di malam hari adalah untuk mengobrol bersama keluarga dan tentu saja untuk istirahat. Jika saya sedang tidak ada kerjaaan kontrak, kegiatan membaca dan menulis tetap saya lakukan, misalkan seperti menulis untuk Kompasiana ini. Minimal, menulis status di FB atau IG, hehehehe.....

Setelah jam 12 siang, biasanya saya melaksanakan sholat dan makan siang. Kemudian saya mulai memegang handhpone untuk melihat pesan yang masuk dan kadang juga menyalakan televisi untuk melihat Youtube, konten yang sering saya ikuti sekarang biasanya tentang sepakbola. Pada saat itu, saya mulai mengantuk. Dan saya pun tertidur. Kata istri saya, tidurnya cukup lelap. Saya tidak percaya, ah masa sih lelap? Beberapa kali saya mendebat istri saya tentang hal itu. Sampai akhirnya, istri saya memperlihatkan rekaman vidio saya sedang tertidur dengan lelapnya dengan sedikit suara ngorok, hehehehe ....... 

Hingga pada akhirnya, aktivitas tidur siang saya menjadi suatu hal yang rutin terjadi. Saya sering sengaja untuk langsung merebahkan badan di sofa atau kasur di kamar tidur hanya untuk tidur siang. Durasi tidur siangnya tidak lama. Efektif hanya sekitar 30 menit saja. Saya mengetahuinya karena saya sengaja menghitung waktu tidur, misal mulai tidur pada jam 13.15 dan terbangun pada jam13.45. Tapi kadang bisa juga lebih dari 30 menit,  misal sekitar 60 menit. Biasanya itu terjadi di saat saya merasa lelah sekali dan badan tidak fit. 

Manfaat Tidur Siang

Apa sih yang saya rasakan setelah mulai rutin tidur siang? Saya merasa badan saya segar. Wajah saya pun terasa cerah. Kepala pun ringan. Itu sih yang saya rasakan. Tapi perasaan enak tersebut kalau tidur siangnya antara 30 hingga 45 menit. Ketika tidur siangnya lebih dari 60 menit, justru saya merasa tubuh saya merasa lemas. Terasa tidak bergairah. Malah bawaannya ngantuk terus. Berangkat dari pengalaman tersebut, saya menghindarkan diri untuk tidur siang lebih dari 60 menit. 

Saya pun penasaran dengan tidur siang ini, hingga akhirnya mencari tahu tentang tidur siang ini. Saya telurusi informasinya di dunia internet. Ternyata banyak manfaat dari tidur siang ini. Dari berbagai artikel kesehatan yang saya baca, ternyata manfaat tidur siang ini tidak saja untuk menghilangkan rasa kantuk. Secara keseluruhan, tidur siang bermanfaat untuk relaksasi tubuh dan juga untuk membuat suasana hati menjadi tenang dan baik. 

Dari sisi kesehatan fisik, manfaat tidur siang di antaranya adalah: (1) Menurunkan tekanan darah, ternyata tidur siang mampu menurunkan produksi hormon stress yaitu hormon Kortisol yang memicu peningkatan tekanan darah. Kalau tekanan darah naik menjadi tinggi bisa mengakibatkan hipertensi, (2) Menurunkan resiko penyakit jantung, penelitian Universitas Tokyo Jepang menyatakan bahwa tidur siang 30 menit sehari bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Memang masih perlu dilakukan penelitian lanjutan tetapi kebiasaan tidur siang ini cukup baik untuk kesehatan jantung, dan (3) Menjaga daya tahan tubuh, kurang tidur pada dasarnya bisa menyebabkan badan kita tidak fit dan daya  tahan tubuh menurun. Tidur siang memberikan kesempatan tubuh untuk mencukup waktu tidur dan sel-sel yang rusak memperbaiki diri. Tidur siang meningkatkan sistem kekebalan (imun) tubuh, dengan mengurangi kadar norefineprin dan sitokin inflamasi. 

Dari sisi kesehatan mental, manfaatnya yaitu: (1) Meningkatkan suasana hati, tidur siang yang dilakukan dengan benar ditengarai bisa memulihkan energi dan suasana hati. Tidur siang bisa memberikan efek relaksasi ketika seseorang merasa jenuh, tertekan dan stess akibat rutinitas dan kegiatan sehari-hari; (2) Mengoptimalkan daya ingat, tidur siang bisa membantu kita untuk mengolah dan mengingat hal-hal baru yang dipelajari. Selain itu, bermanfaat untuk mencegah gangguan memori seperti dimensia dan pikun. Dan hati-hati, jika tidur siang dilakukan dengan durasi waktu yang lama, justru bakal memicu terjadinya dimensia; (3) Menjaga konsentasi dan kewaspadaan, tidur siang bakal menurunkan kadar adenosin di dalam otak sehingga menghilangkan rasa kantuk. Kalau tidak mengantuk, otomatis tingkat konsentrasi di otak akan lebih tinggi; (4) Meningkatkan produktivitas, efek dari suasana hati yang bagus, daya ingat yang terjaga dan tingkat konsentrasi tinggi, maka hal ini akan menyebabkan produktivitas akan meningkat, baik dalam bekerja maupun berkegiatan lainnya.

Cara Tidur Siang yang Efektif

Untuk bisa mendapatkan tidur siang yang enak, ada cara-caranya. Cara seperti saya, sudah diulas di bagian atas tulisan ini tentang awal mula saya tertidur saat siang hari. Tapi secara umum, beginilah cara-cara tidur siang yang efektif. Yang pertama, pastikan diri anda mengantuk. Jika tidak mengantuk, jangan paksakan untuk tidur. Apalagi tidur-tiduran. Lebih baik anda beraktifitas sehingga tetap produktif.

Yang kedua, tidurlah di waktu siang. Lah, namanya saja tidur siang. Jadi anda jangan tidur di pagi hari, apalagi malam hari. Waktu yang cocok untuk tidur siang itu antara jam 13.00 hingga jam 14.00. Dan waktu tidur siang, jangan berdekatan waktunya setelah makan siang. Kalau anda makan siang jam 12.00, tunggulah waktu sejam kemudian untuk tidur siang. Dan jangan makan terlalu banyak, karena perut yang kenyang membuat anda susah tidur.

Yang ketiga, ciptakan kondisi tempat untuk tidur siang yang nyaman dan aman. Jika tidak, anda akan susah untuk sekedar memejamkan mata untuk tidur siang. Kalau di rumah sih, pasti tempat ternyaman dan aman adalah kamar tidur. Atau sofa dan kursi yang ada pun tidak masalah, yang penting mata bisa terpejam. Nah, kalau di kantor itu lain ceritanya untuk cari tempat tidur siang yang aman dan nyaman. Aman ini dalam artian luput dari penglihatan atasan, hehehehe .....

Yang terakhir, sebaiknya tidur siang jangan terlalu lama. Cukup 15 hingga 30 menit saja. Coba kondisikan diri anda untuk bisa bangun tidur siang dengan kurun waktu tersebut. Jika takut keblablasan tidurnya, anda bisa mengatur alarm. Jangan sampai anda  tidur siang terlalu lama, pasti bawaannya nanti bakal lemas. Letih lunglai. 

Yuk, Tidur Sianglah Selagi Sempat

Dulu saat saya bekerja kantoran dari jam 8 pagi hingga jam 16.30, saya tidak pernah tidur siang. Tapi jujur saja saya  pernah tertidur di meja saya. Pada saat istirahat siang antara jam 12.00 hingga 13.00 seusai Sholat Dhuhur, saya kadang tidur-tiduran hingga tertidur di Mushola kantor saya. Jika saya merasa sangat kantuk, saya juga sering  melipir ka mushola untuk hanya  sekadar tidur sebentar sekitar 15 menit saja. Buat saya yang penting, kantuk menjadi hilang. Badan terasa segar lagi. Saran saya, bagi Anda yang bekerja kantoran, cobalah tidur siang sesempatnya jika terasa ngantuk. Carilah tempat yang nyaman dan aman dari gangguan. 

Sejujurnya, saya merasa bersyukur bisa melakukan rutinitas tidur siang lagi. Seingat saya, aktifitas rutin tidur siang ini dulu sering saya lakukan pada saat usia sekolah dasar (SD) di tahun 1980-an. Tentu saja aktivitas SD dan faktor kehidupan msyarakat perkotaan pada saat itu masih manusiawi. Jam masuk SD adalah jam 7 pagi dan pulang jam 11.30. Saya pergi sekolah jalan kaki, kadang menggunakan sepeda. Jarak rumah ke sekolah dekat, hanya ditempuh sekitar 15 menit jalan kaki. Selain aktivitas belajar, kegiatan lainnya di sekolah adalah Pramuka pada setiap hari Sabtu dari jam 8 hingga jam 10. 

Saat pulang sekolah, biasanya sesudah istirahat, makan siang dan Sholat Dhuhur, ibu saya secara disiplin mewajibkan saya dan adik-adik untuk tidur siang. Jam tidur siang dilakukan dari jam 13.30 - 14.30. Sesudah bangun siang, aktivitas saya biasanya bermain hingga sore hari jam 16.30. Saya bersyukur pernah melalui masa-masa indah itu. Dan pada saat jaman sekarang ini, saya merasa kasihan dengan anak-anak saya. Mereka tidak pernah mengalami tidur siang  karena mereka pulang sekolah antara jam 15 hingga jam 16 dari hari Senin hingga hari Jumat. Hari-hari anak-anak saya padat bersekolah dari pagi hingga siang menjelang sore. Mana ada waktu untuk tidur siang? 

Saya jadi berpikir, harusnya jam sekolah anak-anak itu dipersingkat seperti dulu dari jam 7 hingga jam 12 siang. Mungkin konsekuensinya dengan mengurangi waktu belajar dan bahkan menghilangkan mata pelajaran yang tidak penting. Anak-anak tidak perlu berlama-lama di sekolah. Anak-anak bisa segera pulang ke rumah. Tujuannya utamanya agar anak-anak bisa merasakan kembali tidur siang. Dan tentunya anak-anak bisa merasakan manfaat dari tidur siang. Anak-anak menjadi lebih sehat dan segar. Saya yakin anak-anak pun hidupnya bakal lebih bahagia. 

Akhirnya, saya ingin mengajak agar kita bisa merutinkan kembali aktivitas tidur siang. Ini bukan tentang si penidur. Ini juga bukanlah tentang si tukang tidur. Tapi ini tidur untuk kehidupan yang lebih baik lagi. Tidur siang yang membahagiakan kita. Tidur siang untuk masa depan yang lebih cerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun