Pandemi Covid-19 ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan di berbagai tatanan kehidupan manusia saat ini terutama dalam dunia Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pelarangan dan pembatasan sosial dijadikan sebagai peringatan bersama bahwa wabah ini mempunyai perkembangan penyebaran yang sangat masif. Pembatasan berskala besar mempunyai dampak yang cukup baik dalam waktu relatif lama berdampak positif disegi kesehatan, penurunan penyebaran khususnya di daerah Pondok Benowo Indah RT 05 RW 11, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya Barat, Jawa timur.
 Hal ini merupakan sebuah tantangan besar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menciptakan produk-produk yang berkualitas, karena pada era ini daya saing produk sangat tinggi, masa hidup produk relatif pendek mengikuti trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif cepat.Â
Saat ini masih terjadi masa peralihan akibat pandemi di mana segala aktifitas baik sekolah maupun kuliah di lakukan secara daring salah satu kegiatan akibat pandemi ini yaitu pelaksanaan KKN secara individu yang di laksanakan di daerah masing-masing, kuliah kerja nyata yang di selengggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan mengusung tema Indonesia tangguh yang bertujuan untuk melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM terkait pemasaran di media sosial untuk meningkatkan proses penjualannya dan mengedukasi pentingnya kesadaran pengembangan ide terhadap produk serta kemasan yang akan di perjual belikan.
Dalam melaksanakan kegiatan KKN (kuliah kerja nyata) mandiri, saya bernama Firjatullah Mahfuzhi Widiatno (20), salah satu Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN yakni Bagus Cahyo Shah Adhi Pradana, S.sos.,M.Med.Kom yang berada di Pondok Benowo Indah RT 05 RW 11, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya , Jawa timur dengan progam kerja meningkatkan daya jual UMKM Pentol Bakar dan Memberikan edukasi mengenai pentingnya pemasaran ke semua media sosial yang baik Firja mengungkapkan bahwa pemilik UMKM Pentol Bakar tersebut cukup antusias dalam pelaksanaan KKN tersebut.Â
 "Saya melihat banyak permasalahan yang di alami oleh UMKM Pentol Bakar yaitu, 1) Kurangnya Inovasi terhadap Kemasan Produk yang menarik serta hanya memiliki 1 varian dalam produk. 2) Minimnya edukasi pemasaran yang cukup baik dalam media social. 3) Kurangnya pengembangan terhadap produk dalam membuat logo yang lebih menarik.". ujar Firja
Melakukan survey atau Perizinan kepada Mitra UMKM Pentol Bakar untuk mengetahui segala permasalahan yg dihadapi oleh mitra UMKM Pentol Bakar dalam masa pandemi Covid-19. Tujuan saya untuk Menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Oleh Mitra UMKM pentol Bakar serta memberikan solusi yang terkait dalam Permasalahan dalam proses penjualan sehingga bisa mengoptimalkan hasil pendapatan yang di terima Mitra UMKM Pentol Bakar.
Proses pemasangan stiker logo UMKM Pentol Bakar yang di lakukan oleh saya sendiri dengan mitra UMKM Pentol Bakar untuk packaging yang lebih baik yaitu menggunakan box kotak supaya para pembeli lebih tertarik untuk membeli produk Pentol Bakar tersebut. Â UMKM Pentol Bakar tersebut baru saja berdiri pada tahun 2021 di bulan agustus. Sebelumnya beliau pernah bekerja jadi karyawan Pentol Bakar keliling tengah kota surabaya. Namun sekian lamanya jadi karyawan Mas Bagas ini berniat untuk keluar dari pekerjaannya untuk membuka Usaha Pentol Bakar sendiri dengan mangkal di sebelahnya indomaret.
Media sosial sebagai sarana pemasaran digital, saat ini menjadi sangat penting kehadirannya bagi para pelaku bisnis dalam mempromosikan produknya agar penjualan tetap tercapai meski dalam pembatasan sosial. Salah satunya menggunakan aplikasi seperti instagram dan whatsaap untuk memperoleh keuntungan yang besar dan produk lebih di kenal masyarakat umum, hal tersebut di lakukan secara bertahap sesuai dengan kemmapuan mitra UMKM dalam memahami materi yang di terangkan sehingga pelaku UMKM bisa di terapkan dalam hal berbisnis.
Tujuan saya membuatkan logo yaitu sebagai salah satu proses branding dan strategi marketing. Dimana logo menjadi bentuk penggambaran maupun identitas dari UMKM, tentunya logo harus bisa menarik perhatian dari konsumen, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu mengenai UMKM. Logo bukanlah gambar yang di lihat dan dilupakan begitu saja, tetapi logo harus bisa di ingat oleh konsumennya.