Bang Yos, Bang Ali, atau barangkali Bang Jokowi terasa enak didengar. Tapi, "Bang Billy" rasanya pahit di telinga, lebih-lebih bila yang menyebut itu dirinya sendiri, di kaca TV pula.
Beberapa hari terakhir sebutan "Bang Billy" berhamburan di TV, baik kala keluarga dan manajer Olga Syahputra menggelar jumpa pers masalah kematian Olga, atau saat acara-acara lain yang dihubung-hubungkan dengan Olga. Keluarnya dari mulut Billy Syahputra, adik mendiang Olga. Artis dadakan tersebut tak pernah henti memanggil dirinya "Bang Billy", dan justru menyabut kakaknya tanpa embel-embel "Bang", "Kakak", apalagi "Mas".
Umpamanya ini: "Bang Billy berharap, kepergian Olga kita lepas dengan ikhlas." Aneh, bukan?
Sepele, dan mungkin di dunia ini tak ada undang-undang yang membatasi seseorang haram menyebut nama dirinya dalam pembicaraan dengan orang lain, termasuk memberi embel-embel "Bang" di belakangnya. Artis yang membintangi film Love and Edelwis dan sinetron Putri Nabila, Donny Kesuma, itu menyebut dirinya "Donny" meski terdengar ganjil untuk pria berusia 47 tahun pada 6 Juni nanti sebab kesannya kolokan, manja, minta disayang.
Menjadi 'perkara' bila Billy berulang-ulang menyebutnya dalam konteks serius, umpama ketika dia berada di depan puluhan wartawan saat mengklarifikasi kematian kakaknya plus aspek-aspek yang bersinggungan dengan pihak-pihak lain. Anak segede itu -- berumur 24 pada 16 Januari lalu -- masih tampak culun dengan menyebut-nyebut dirinya "Bang Billy", seolah di depannya itu sekumpulan anak-anak Ababil (Anak Buah Bang Billy), fans Billy yang sebagian besar para ABG.
Billy mungkin lupa, infotainmen dan acara TV lebay ditonton seluruh lapisan umur yang jelas tidak semuanya anggota Ababil. Dia juga mungkin lupa, dalam tradisi Betawi sungguh langka pengucapan "bang" oleh yang bersangkutan sendiri sebab panggilan itu sebuah penghargaan, misalnya "Bang Yos" untuk Gubernur Sutiyoso, "Bang Ali" untuk Ali Sadikin, dan pernah ada sebutan Bang Jokowi saat Joko Widodo menjadi Gubernur DKI.
Memanggil "Bang" untuk dirinya sendiri juga berakibat buruk pada penafsiran. Sejatinya Billy sungguh pede, dan kemungkinan besar ingin mematenkan dirinya dengan "Bang Billy". Tetapi pede yang tidak pada tempatnya melahirkan cap "sombong", "jumawa", dan "kemaki". Terlebih Billy ini di dunia hiburan masih hijau. Ia belum tentu bisa mendaki puncak seperti dilakukan abangnya. Bisa saja dia bernasib sama dengan adik-adik artis top macam Mastur (adik Mandra), atau Ganis (adik almarhum Basuki Srimulat), atau Suwadi alias Bendel (adik Tukul Arwana).
Apa yang dilakukan Billy sah-sah saja. Itu hak asasi manusia. Hanya saja di dunia ini dikenal istilah "pandai-pandailah menempatkan diri". Billy akan tampak bersinar bila memanggil dirinya "Bang Billy" cukup hanya bila dia di depan para pemujanya, atau saat membalas Twitter.
Namun bila ia tampil di depan umum, termasuk di kaca televisi, seyogyanya dia menyebut dirinya "saya", atau paling apes "aku". Atau "gue" malah tak jadi masalah.
Setuju, Bang, eh Mas Billy?
-Arief Firhanusa-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H