Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meragukan Kualitas Farhat sebagai Seorang Ayah

20 Januari 2014   12:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

MUNGKIN sudah digariskan oleh Tuhan, dua pengacara kondang menikahkan anak-anaknya pada hari yang sama, Jumat (17/1). Olivia Natania yang dinikahi Letda Ardy Prastio, dan Bambang Reguna Bukit, alias Bams, yang meminang Mikhavita Wijaya sama-sama bukan anak kandung Farhat Abbas dan Hotma Sitompul. Bedanya, Hotma mendampingi Bams, sementara Farhat tidak hadir. Konon kabarnya, Farhat ngambek.

Hotma tampak dandy ketika menjawab awak infotainmen, usai pernikahan di GPIB Paulus, Menteng, Jakarta Pusat. Ia terlihat bangga setelah melepaskan masa lajang vokalis Samsons yang menelurkan hits cantik Kenangan Terindah itu. Ia juga memuji sang menantu sebagai perempuan yang superbaik, mengaku tak kehilangan meski Bams bakal berpisah rumah, dan ingin segera meminang cucu.

Terasa benar paras pengacara berdarah Batak ini memiliki seutuhnya keluarga besarnya. Hawa hangat mengalir dalam aorta darah pemirsa tivi. Barangkali, tanpa terasa dan tanpa diminta, penonton dan terutama mereka yang simpati pada Bams melafalkan doa-doa agar Bams beserta istrinya diberkahi.

Berbalikan, rasa ngilu terasa saat menyimak pesta pernikahan Olivia, atau intim disapa Oi, di Hotel Crowne Plaza,  Jakarta. Pesta yang diwarnai tradisi pedang pora ini tanpa dihadiri Farhat Abbas, tetapi dihadiri oleh linangan airmata Nia dan tanda tanya besar para tetamu.

Ketidakhadiran yang memicu rindu, sebab Farhat masih enak dilihat. Komentar-komentarnya di Twitter juga menyentak urat nadi dan tak jarang menjadi hiburan ketika hidup telah garing. Membayangkan 'petinju' yang batal bertarung melawan El ini dengan baju adat, tentu sebuah sensasi tersendiri. Mendampingi putrinya berdiri di pelaminan, pasti memanggil simpati.

Sayang ia absen. Kabarnya ia protes atas biaya pernikahan yang bejibun banyaknya. Berapa, sih? Tanya saja Rina Gunawan, wedding organizer-nya. Hanya saja, di Twitter (yang kemudian diberitakan oleh media online seperti di sini) Farhat berkicau bahwa ongkos menikahkan Oi didapatkan setelah Nia menjual tanah, walau Farhat mengaku urun sebanyak 30 persen dan pihak mempelai 6 persen.

Dalam Twitter pula, ia banyak membocorkan sisik melik pernikahan sang putri, alasan mengapa ia tak hadir dalam prosesi siraman maupun pesta perkawinan. Sebuah kecerewetan yang barangkali tidak pada tempatnya, meski Farhat ini selebritas papan atas. Dan meski, sikapnya mengambek soal biaya pernikahan itu juga (mungkin) bisa dimaafkan untuk urusan pengiritan.

Andai saya jadi Farhat, maka saya tetap datang dengan paras wajah yang tetap tenang dan bahagia, meski Oi bukan anak kandung saya. Betapapun, setelah menikahi Nia sejak 2002, Olivia adalah bagian dari hidup saya. Mencintai istri, mestinya juga mencintai putri sang istri, meski itu putri tiri. Kecuali Farhat sudah tidak cinta lagi pada Nia.

Dalam prosesi pernikahan yang dihadiri begitu banyak selebritas dan kalangan militer, saya akan menjadi sosok sentral tatkala saya masih ngotot ingin jadi presiden. Mungkin ada tetamu yang pernah saya sentil dalam Twitter, dan mungkin wajah mereka tidak ramah. Tapi saya akan tetap takzim, sebab pernikahan -- apalagi pernikahan putri saya -- merupakan sejarah.

Dan ketika saya diwawancarai reporter televisi, saya akan menjawab dengan sikap sebagai seorang Farhat yang siap menjadi calon kakek dari anak-anak Oi kelak. "Saya merasa bahagia mengantar Olivia menjadi ibu rumahtangga. Ini momen bersejarah dalam hidup saya. Doakan ya Oi berbahagia bersama suaminya," tutur saya, dengan mata Nia Daniati yang sembab meneteskan airmata di sisi saya.

Dengan sikap yang merendah, dengan pilihan kosa kata yang indah, saya menggiring pemirsa televisi maupun para tamu yang menyaksikan interview ini untuk memandang saya bukan cuma gagah di Twitter saja, melainkan juga Farhat sebagai pria dengan sisi kehidupan lain yang hakiki. Perkara setelah resepsi saya kemudian ngambek gara-gara kemewahan yang digelar Nia dan keluarganya, itu urusan sangat pribadi yang tak boleh diketahui publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun