[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Chelsea Elizabeth Islan. (tribunnews.com)"][/caption] Chelsea Elizabeth Islan tengah naik daun setelah memerankan tokoh Diana, seorang aktivis dalam film Di Balik 98. Ibarat pohon, makin tinggi, makin kencang angin menggoyang. Angin itu, di antaranya, peredaran video buka baju dirinya di dunia maya. Video itu memang dirinya. Sang bunda, Samantha Barbara, mengakuinya. Chelsea sendiri dalam jumpa pers dua hari silam juga tak menampik. Kata Samantha, video tersebut dibuat empat tahun silam, yang berarti usia Chelsea ketika itu masih 15 tahun, entah oleh siapa. Dan Chelsea, masih kata Samantha, menjadi korban pelecehan. Pendek kata, sesuatu di masa lalu bisa menjadi bom waktu. Kerapkali aib dibeberkan sekian tahun kemudian sejak kejadian oleh orang yang tak bertanggungjawab, atau oleh kasus tertentu. Foto-foto Syahrini dan Feryani Lim itu contohnya. Saat berfoto-foto ala sosialita, tentu Syahrini tidak menyangka sekian tahun sesudahnya gambar-gambarnya menjadi perkara. Cita Citata juga demikian. Saat dia tenar seperti sekarang, ada bom waktu yang mengintip dan kemudian merebak di tengah khalayak soal pernikahannya dengan pria bernama Ijonk, setelah sebelumnya Cita mengaku masih lajang. Banyak artis mengabaikan masa silam. Rem mereka blong karena dininabobokkan ketenaran. Peduli setan dengan peristiwa-persitiwa masa silam, yang penting sekarang sohor, kaya, dan sering masuk televisi. Maka tak heran sejumlah komedian di negeri ini tiba-tiba digugat wanita-wanita yang mengaku istrinya, penyanyi dipermalukan lelaki/perempuan lewat press conference. Mereka marah sebab keberadaannya diabaikan tatkala suami/istrinya menjadi biduan top. Dicueki, dan bahkan tidak diakui sebagai suami/istri, tentu saja kalap dibuatnya, siapapun orangnya. Ada kecenderungan artis takut kehilangan fans bila mengaku punya suami/istri maupun pacar. Vokalis grup band sering kedapatan mengaku belum punya pacar gara-gara band-nya meroket. Ada pula penyanyi yang kepincut manajernya lalu tega meninggalkan suami di kampung halaman sana agar dinikahi sang manajer. Ada pula keartisannya digunakan untuk menipu. Saat menipu itu si artis belum begitu terkenal. Nah, saat mulai digandrungi publik, tahu-tahu dia dilaporkan polisi. Masa Lalu Bersih Ketika Anda menjadi politisi, bupati, musisi, penyanyi, dai, serta figur publik lain, seyogyanya Anda bersih-bersih dulu masa lalu. Harap maklum, saat suara Anda mulai sering terdengar di radio, paras Anda mulai sering tampak di televisi maupun baliho, nama Anda mulai kerap disebut-sebut koran, maka Anda mulai mengaktifkan alat picu bom waktu. Begitu Anda tampak mulai tajir, cengar-cengir di layar tivi, pecicilan di banyak program, tersiar kabar kontrak makin mahal, sekali pentas dihonori Rp 80 juta, saat itulah ada banyak kedengkian bangkit dari kubur. Iri dan dengki direkayasa bagian dari skenario pendongkrakan popularitas sih bisa diatasi, lalu bagaimana bila kebencian itu benar-benar muncul dari peristiwa masa lalu? Anda dugem saja diincar polisi, apalagi kedapatan semeja dengan pecandu sabu ... Blaarrr!!! Saya punya kawan anggota dewan yang baru saja mengakhiri masa hukuman 4 tahun di sebuah lembaga pemasyarakatan. Dibui karena kasus narkoba, kawan saya tadi bersumpah tidak mengonsumsi heroin, sabu, ganja, atau sejenisnya. Saat dibekap polisi di sebuah tempat, ia baru lima detik menerima paket sabu dari seorang perempuan yang tak dia kenal di area parkir sebuah hotel. Analisa kami, teman saya tadi memang sengaja dijebak karena kepolitisiannya.
[caption id="" align="aligncenter" width="510" caption="Salah satu akting Chelsea di film Di Balik 98. (21cineplex.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H