Dengan tampilan yang norak, mendadak sering sewot dan galak, terkadang malah malas gosok gigi, memakai daster asal saja, perut membuncit yang mengurangi keindahan tubuhnya, plus gairah seks yang menurun dengan seksama, maka para suami berusaha mencari 'pohon lain' yang lebih teduh, lebih asri, dan lebih adem. Acap pula "rumput tetangga lebih hijau" di matanya untuk membenarkan pelarian.
Apakah 'tradisi perselingkuhan' ini tak punya penangkal? Tentu saja ada. Inilah mungkin obatnya:
1. Istri-istri hamil sebaiknya jangan terlalu kolokan. Meminta buah atau benda yang mustahil didapat dalam waktu sekejap jangan dilakukan, biarpun atas nama ngidam.2. Jagalah kebersihan, jangan kumal di depan suami, dan layani hubungan seks dengan sebergairah sebelum-sebelumnya.
3. Bagi suami, tataplah istri dengan kasih sayang yang tak terbelah. Pahami bahwa buncitnya perut istri adalah hasil kerjasama kedua belah pihak untuk meneruskan generasi.
4. Pahami pula bahwa istri kita bakal 'menderita' selama lebihd ari 9 bulan, sehingga dia butuh didampingi guna menghindari terpeleset di kamar mandi yang menyebabkan keguguran, dan dampingi pula saat waktunya memeriksakan janin di dokter kandungan, ingatkan makanan mana yang perlu dikonsumsi dan mana yang dihindari.
Kerjasama suami-istri dengan spirit saling menghargai dan saling mencintai menggugurkan niat suami berselingkuh ketika istrinya sedang mengandung.
-Arief Firhanusa-