Panggung 6 besar Indonesian Idol, Jumat malam silam, sepertinya telah mulai mengerucut. Setelah Giofanny Elliandrian, alias Gio, terpelanting dan akhirnya angkat koper menuju kampung halamannya, Manado, tinggal Husein, Virzha, Ubay, Nowela, dan Yuka.
Dari kelima kontestan tersebut, tampaknya tinggal menunggu waktu bagi Ubay dan Yuka mengikuti jejak sepuluh kontestan 15 besar yang sudah tereliminasi. Tidak mengecilartikan kemampuan Ubay dan Yuka -- yang diam-diam sudah punya fans, terutama Ubay yang telah punya Ubayer -- namun belajar dari Indonesian Idol dari waktu ke waktu, tampaknya sulit bagi Yuka dan Ubay menerobos tiga besar. Apalagi Ubay semestinya kini telah berada di Magelang, daerah asalnya, kalau tidak diberi kesempatan bertahan melalui hak veto juri.
Indonesian Idol musim sebelumnya juga telah menampilkan aura tiga besar sejak babak 6 besar. Nama-nama Regina, Sean, dan Yoda diyakini bakal melaju kencang menuju tiga besar, dengan Regina yang mendapat prediksi kuat tampil sebagai juara.
Nah, Indonesian Idol yang sekarang ini aura juara memancar kuat pada Virzha di antara dua pesaingnya, Husein dan Nowela. Mengapa Virzha, padahal Husein dan Nowela punya fans yang lebih besar ketimbang Virzha?
Ini rinciannya:
1. Fans dalam jumlah banyak tidak berarti apa-apa bagi kontestan di ajang pencarian bakat yang menggunakan sistem vote (SMS maupun telepon) seperti Indonesian Idol.Mari kita anggap Nowela, Husein, serta Virzha sesungguhnya sudah pantas menyandang juara. Ketiganya tak perlu diragukan musikalitas serta mutu suaranya. Orang awam pun pasti suka suara Nowela yang tinggi melengking, dan Husein yang vibrasinya luar biasa. Terbukti fans Husein dahsyat menyengat memberi semangat -- biasanya mereka duduk di belakang kursi juri -- saat Husein tampil. Begitu pula Nowela yang didukung dengan sorak hebat warga Papua, tempat asal Nowela.
Tapi apa artinya dukungan sampai serak namun pendukungnya tidak mengirim SMS? Husein dan Nowela pernah berada di ujung tanduk, dan harus menyanyi ulang untuk mendulang SMS dan telepon sisa, dan itu berbanding terbalik dengan dukungan yang tampak di studio 8 RCTI.
2. Virzha adalah paket lengkap. Ia menghimpun ribuan fans lantaran mewakili penyanyi yang menghibur publik lewat performa "unyu-unyu" setelah era Once Dewa yang sudah kadaluwarsa. Virzha simbol pria humoris-humanis, rambut lebat, punya goyang yang bisa saja jadi tren, dan tak pernah ia berada di bottom two, sebuah titik rawan antara tersingkir dan bertahan. Itu berarti fans Virzha cukup setia mengirimkan SMS dukungan.
Usia Virzha juga masih muda, menginjak 24 tahun. Usia produktif yang memenuhi syarat jadi idola ABG, dan tentu saja ini menjadi jualan label musik rekanan RCTI dan FremantleMedia. Bandingkan usia Nowela yang sudah 26. Usia 26 adalah batas akhir peserta Indonesian Idol. Usia Regina, juara Indonesian Idol musim lalu, memang sepantaran Nowela saat Regina juara. Hanya, Regina hampir tak memiliki pesaing kuat selain Sean. Di musim ini, Nowela punya pesaing kokoh dan semua pantas juara, terutama di tiga besar nanti.
3. Virzha lebih gokil ketimbang Husein dan Nowela. Hal-hal gokil -- atau sesuatu yang mewakili dunia remaja -- akan lebih mengundang selera. Karakter unik tersebut mendorong penggemarnya untuk mengirimkan vote. Penggemar berusia remaja adalah mereka yang tak berpikir panjang untuk mengeluarkan pulsa demi idola.
X Factor Indonesia bisa jadi katarsis. Di percaturan tiga besar, tak ada yang meragukan kualitas Novita Dewi. Tapi Fatin mendapat dukungan yang lebih besar. Karakter memberi kesan yang sulit dielakkan, daripada suara. Suara bagus bisa dimiliki oleh banyak penyanyi lain dengan corak yang sama. Dukungan Fatinistic, fans Fatin, adalah sokongan yang nyata sebab mereka mengirimkan SMS selain menyuport sang idola di setiap malam kompetisi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!