[caption id="attachment_355343" align="aligncenter" width="471" caption="Kurniawan Dwi Yulianto-Kartika Dewi. (tempo.co.id)"]
Saya kira putusnya hubungan cinta para pesepakbola lain dari para selebriti di negeri ini juga disebabkan jarak yang renggang antara penghasilan artis laris dengan pemain sepakbola Indonesia. Sementara itu, artis-artis tidak laris berharap berpacaran dengan pemain sepakbola akan menuai sensasi. Dengan begitu popularitasnya menjulang.
Atau, bisa pula para selebriti kurang laris itu berharap bisa tertopang oleh si pemain guna menutupi kebutuhan-kebutuhan tampilannya. Sayangnya belum tentu pacaran dengan pemain bola mendongkrak popularitas, dan penghasilan pemain juga tidak cukup mampu mendukung pemenuhan kebutuhan glamor sang artis. Kasus perceraian Markus-Kiki Amelia bisa jadi acuan. Kisruh keduanya lahir lantaran nasib Markus di lapangan bola terlunta-lunta akibat PSSI pecah.
Sistem kontrak dan penggajian pemain di Indonesia memang belum bisa menjadi gantungan untuk hidup wah. Klub-klub di Indonesia memberlakukan kontrak setahun/permusim dengan pola penggajian yang dicicil. Satu musim diasumsikan 10 bulan. Jadi misalnya seorang pemain dikontrak Rp 100 juta/permusim, maka ia akan menerima Rp 10 juta/perbulan, atau bila saat teken kontrak ia sudah menerima DP sebesar 25 persen (yang berarti menerima panjar Rp 25 juta), maka perbulan ia cuma mendapat Rp 7,5 juta.
Pemain-pemain asing di ISL bisa mendapat kontrak di atas Rp 500 juta, sementara di divisi utama sering di bawah angka itu. Sementara pemain-pemain lokal kelas bintang ada yang mencapai Rp 1 miliar, tapi juga banyak yang kisaran Rp 100 juta-Rp 200 juta. Itu pun tidak setiap musim mereka direkrut klub. Saat jeda kompetisi (yang berarti status mereka bebas kontrak), pemain-pemain ini tak punya penghasilan.
Dengan penghasilan sebesar itu, pemain sepakbola tak mampu memacari (apalagi memperistri) kaum selebritas. Maka, alangkah salutnya kita pada pasangan pemain Gunawan Dwi Cahyo dan artis Okie Agustina. Pria Jepara itu bisa jadi tak secanggih Pasha Ungu saat menyuplai kebutuhan Okie saat keduanya masih berstatus suami istri, tetapi Gunawan-Okie adalah pasangan bahagia yang saling memahami.
[caption id="attachment_355344" align="aligncenter" width="420" caption="Gunawan-Okie Agustina. (kapanlagi.com)"]
-Arief Firhanusa-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H