Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ultah Trans Media dinodai Paranormal

15 Desember 2014   18:14 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 7727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini Transmedia berulangtahun ke-13. Perayaannya, nanti malam, ditaburi bintang. Sayang, tadi malam acara Mister (i) Tukul Jalan-Jalan (MTJJ) menodai ultah ber-tagline "13 Tahun Karya Gemilang" tersebut. Gara-garanya sepele saja. Dalam MTJJ episode "Malam Satu Suro Ponorogo (Part 2)" di Trans7 ini, ada adegan promo ulangtahun Transmedia (Trans TV, Trans7, Transvision) yang membonceng program MTJJ. Pemboncengan yang dipaksakan sehingga justru melahirkan kekonyolan mengingat acara MTJJ perlu keseriusan agar penikmat dan pecandu dunia hantu makin percaya bahwa aksi-aksi interaksi manusia dengan demit benar-benar terjadi, bukan bohongan atau sandiwara. Adalah Ustadz Sholeh Pati yang melakukan adegan untuk promo konyol ini (ada Tukul Arwana yang menyorongkan promo tersebut, dan yang ini malah lebih mengena sebab di luar konteks kesurupan). Bahkan dua kali Sholeh membuat blunder tersebut. Dalam sebuah sesi, Ustadz Sholeh mendadak limbung dan terhuyung-huyung, seolah-olah ada energi besar yang mendorongnya ke belakang. Saat tangannya mengacung ke atas, dia mendesis-desis seakan sedang bertarung dengan jin atau siluman. Dalam 'pekelahian' yang disaksikan Ahmad Lada (seorang asisten yang kerap dibuat kerasukan untuk menjembatani dialog dengan makhluk halus) dia meminta papan putih sambil tubuhnya terus bergetar. Sejauh itu penikmat acara hantu-hantuan di Trans7 mengira Sholeh akan menggambar hantu, sebab praktisi supranatural ini memang dikenal pandai melukis penampakan berupa perempuan gondrong atau pria bertaring dan sebagainya. Hebatnya, Sholeh menggambar dengan mata ditutup. Setelah ditunggu-tunggu dan kita berharap ada ujud menyeramkan di papan tulis putih, tak tahunya Sholeh menulis "1 HARI LAGI 13 KARYA GEMILANG TRANSMEDIA" ... [caption id="" align="aligncenter" width="378" caption="Ustadz Sholeh Pati biasanya sih menggambar makhluk astral (mytrans.com)"][/caption] Lalu meledaklah tawa getir pemirsa yang merasa 'dikadali' skenario buruk tersebut. Kita mencoba memaafkan. Mencoba mengarifi seperti kita menghargai TV yang sama kala menyuruh-nyuruh artis atau pejabat untuk sekadar mengucap: "Tontonlah acara CCTV setiap hari anu jam anu!" Namun, ternyata Sholeh melakukan kesalahan fatal yang kedua. Dalam sesi lain, Ustadz Sholeh memandu seorang perempuan -- perempuan yang cantik tentu saja, seperti biasa MTJJ menggelar syuting dengan perempuan-perempuan molek sebagai pemanis -- untuk meraba udara kosong di depannya. Si perempuan seksi ini memejamkan mata di depan Pak Sholeh, mencoba mengira-ngira energi apa di depannya. Penonton pun deg-degan. Siapa tahu perempuan itu memegang tengkuk tuyul atau mulut genderuwo yang tak ramah. "Ini ada bentuk angka satu ... " tutur si perempuan seolah-olah melayang ke dimensi lain, dengan tangan tetap teracung ke depan. "Terus, terus, ada apa lagi?" Tanya Ustadz Sholeh. "Ini ada sebentuk angka lain dan tulisan, ada angka 3 juga ... " ujar si perempuan. Ujung-ujungnya, perempuan ayu itu cuma diskenario untuk meraba kalimat "1 HARI LAGI 13 KARYA GEMILANG TRANSMEDIA"! Sial! [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Memanfaatkan wanita molek sebagai perantara. (youtube.com)"]

Memanfaatkan wanita molek sebagai perantara. (youtube.com)
Memanfaatkan wanita molek sebagai perantara. (youtube.com)
[/caption] Tayangan tadi malam adalah kekonyolan kesekian keluarga Trans tentang hantu-hantuan. Pernah bahkan Trans TV membuat tayangan parodi di program "Supertrap" (saya tulis di sini) yang memelesetkan program unggulan saudara kandungnya, Trans7, (Masih) Dunia Lain. Ada adegan uji nyali dalam Supertrap itu, tapi hantu dan penampakannya memancing ger-geran karena demitnya adalah manusia biasa. Tentu saja ini pukulan telak karena Trans TV seolah menggarisbawahi acara hantu-hantuan di Trans7 cuma rekayasa belaka. Mister (i) Tukul Jalan-Jalan Tadi malam pun setali tiga uang. Dengan diboncengi promo ultah seperti itu, penikmat acara-acara sejenis ini akan nyinyir dengan berkata, "Alah, itu cuma bohong-bohongan ternyata!" Warga negeri ini sudah pintar-pintar, Bung, jangan mencoba seolah-olah orang begitu mudah percaya tentang gampangnya manusia kerasukan, atau ngoceh mirip makhluk seram masa silam seperti dilakukan Ria Winata tadi malam, atau menggelosor-menggeliat mirip ulat. Saya tidak skeptis terhadap acara-acara uji nyali, dimana Trans7 punya setidaknya tiga program sejenis, yakni "Dua Dunia", "Mister Tukul Jalan-Jalan", dan "(Masih) Dunia Lain". Hanya saja, tolonglah acara semacam ini dikemas secara logis, tidak membodohi. Saya tidak anti memuji Trans7 -- saya pernah menyanjung "Si Bolang Bocah Petualang", "Jejak Petualang", "Opera Van Java" sebagai mata acara yang bermutu dan orisinil -- tetapi terhadap acara hantu-hantuan saya kurang sreg ketika uji nyali dibuat sangat seram melalui lemparan-lemparan batu oleh kru, atau efek suara tangis bayi yang bisa saja itu merupakan setingan. "Termehek-mehek" pernah blunder dan diakui TransTV merupakan drama, janganlah Trans7 membuat 'keonaran' yang sama menyongsong usia 'aqil baligh' mulai tahun depan ... -Arief Firhanusa-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun