Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Judul-judul Sinetron yang Konyol

12 Februari 2015   00:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:22 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu saya terkekeh membaca judul sinetron di sebuah saluran TV negeri ini. Ini dia: Suamiku Nggak Terima Aku Jadi Penyanyi Terkenal.

Judul film TV kini lebih mirip curhat ketimbang titel yang beraroma puisi. Ini mengingatkan kita pada rubrik "Oh Mama Oh Papa" di sebuah majalah wanita terkenal. Bedanya, di majalah itu muatannya kisah nyata. Atau kisah seminyata yang diadaptasi menjadi seolah nyata. Nah, yang di sinetron ini fiktif -- meski mungkin pernah terjadi dalam kehidupan -- tapi dibuat seakan-akan true story.

Penasaran, saya buka-buka catatan lama. Catatan yang saya buat ketika sepintas-pintas menengok televisi di ruang kerja, atau pagi kala saya belum berangkat mengais nafkah. Nah, ternyata banyak judul lain yang tak kalah konyol yang filmnya pernah ditayangkan TV dalam kurun waktu antara 2012-2015.

Ini dia, Aku Berantem sama Istriku karena Mertuaku, Aku Rujuk Sama Suamiku tapi Aku Kehilangan Anak, Kudonorkan Ginjal untuk Suamiku tapi Dia Malah Menceraikanku, Aku Harus Terpaksa Terima Suamiku Pacaran, Aku Istri Sholeh Bukan Berarti Aku Lemah, Suamiku Kecewa Sama Aku, Aku Merebut Suaminya tapi Dia Malah Merawatku, Suamiku Ternyata Masih Mencintai Mantan Istrinya, Aku Ditalak Suami Hanya karena Bosan, Suamiku Merasa Iri Sama Aku, Istriku Mengaku Janda, Aku Nikahi Suami Kakakku, Aku Hanya Mainan Rusak Buat Istriku, Meskipun Aku Istri Pertama tapi Aku Selalu Menjadi yang Kedua, Dua Kali Aku Merebut Suami Sahabatku, Istri Kedua Suamiku Iri Padaku, Aku Sering Dibohongi Suamiku, Kakakku Merebut Suamiku dan Kehidupanku, Demi Jadi Istri Baik Aku Jadi Anak Durhaka, Aku Butuh Perhatianku Bukan Pembantuku ... dan masih banyak lagi.

Pokoknya, judul-judul itu hampir semua senada, menggunakan kata "aku", "suamiku", serta perbuatan tercela suami, dan jarang perempuan terkalahkan di ending-nya. Sinetron yang judulnya termehek-mehek itu sebagian besar di putar di pagi hari, sebelum jam 11. Jelas sudah, sasarannya adalah ibu rumahtangga yang menganggur, yang kerjanya memasak dan menyeterika baju, dan gampang bergunjing.

Karena segmennya ibu rumahtangga (Indonesia) tanpa pekerjaan, maka tak perlu judul-judul puitis dan megah seperti film drama Hollywood Scent of A Woman, Dead Poets Society, A Beautiful Mind, Gone with The Wind, Notting Hill, atau Autumn in New York. Tak perlu judul-judul bersayap dan bermakna. Tak perlu membuat pusing pemirsanya dengan nilai-nilai susatera. Cukup judul yang mudah diingat, yang gampang dicerna ibu rumahtangga kita, yang bisa dengan fasih dilafalkan oleh mereka kala ngerumpi di teras selagi menunggu anak-anak pulang sekolah. Judul-judul drama Tv sekarang ini tak ubahnya drama radio era 80-an.

"Judul-judul curhat" ini sudah menggambarkan bagaimana jalan cerita. Tanpa perlu melotot sepanjang film diputar, kita telah tahu seperti apa ending-nya. Tema-tema yang seragam dengan kisah-kisah yang jalan-jalan di tempat. Selalu ada wanita teraniaya. Ditinggal pergi suami. Dimadu. Diejek mertua. Disumpahserapahi ipar-iparnya. Pergulatan rumahtangga yang tak pernah bosan diungkapkan, dengan akhir cerita yang mudah diperkirakan: pasti si suami mengucap penyesalan setelah terjadi tabrakan. Agar dramatis, penyesalan itu diucapkan di ranjang rumah sakit sebelum si suami meninggal.

Prihatin atas fenomena provokasi terhadap kaum perempuan kita untuk terus bodoh. Kemungkinan besar penulis skenario film-film tadi awalnya tak memberikan judul-judul konyol, namun oleh sutradara (atas intervensi pemilik PH) diubah menjadi titel yang menggelikan, seolah-olah segmentasi sinetron adalah orang-orang yang tidak pintar, atau memang disengaja dilakukan agar mereka tidak pandai.

Tidak semua sinetron membubuhkan judul ngawur dan asal ucap. Beberapa FTV (film TV) menyuguhkan judul elok, puitis, dan tidak gampang ditebak. Ada, misalnya, Misteri Aura, Me and Your Mom, Ketika Bulan Jatuh, dan semacamnya. Tetapi, terutama di pagi hari, betapa tidak cakapnya sineas kita memberikan judul di sinetron-sinetronnya.

Padahal, di malam hari, kita juga disuguhi judul menggelikan dalam tayangan yang konon jadi andalan sebuah saluran televisi. Apa lagi kalau bukan Ganteng Ganteng Serigala ...

-Arief Firhanusa-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun