Pendekatan komunikatif dalam hubungan orang tua dan anak memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan kognitif anak. Komunikasi yang efektif bukan hanya sekedar pertukaran kata-kata, tetapi juga melibatkan ekspresi emosional, penerimaan, dan model perilaku. Komunikasi antara orang tua dan anak menjadi dasar bagi pembentukan berpikir anak. Sejak bayi, anak-anak terpapar pada bahasa dan ekspresi orang tua mereka. Menyanyikan lagu, bercerita, dan memberikan respons positif ketika anak mencoba berkomunikasi adalah langkah awal yang membangun fondasi untuk perkembangan bahasa dan pemahaman dunia sekitar. Ketika orang tua memberikan perhatian dan menggali cara-cara kreatif untuk berkomunikasi dengan anak, mereka secara tidak langsung mengajarkan anak tentang kekuatan ekspresi verbal dan non-verbal. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Ini mencakup cara berpikir, respon terhadap situasi, dan penyelesaian masalah. Komunikasi orang tua yang positif dan konstruktif memberikan contoh bagi anak tentang bagaimana berpikir secara kritis, memecahkan masalah, dan mengelola emosi. Mari kita simak beberapa contoh cara orang tua mendidik anaknya.Â
1. Mengajarkan Kejujuran Â
Orang tua secara konsisten menekankan pentingnya kejujuran dan integritas, anak-anak mungkin membentuk pemikiran bahwa nilai-nilai ini adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, komunikasi orang tua menjadi landasan utama untuk mentransmisikan nilai-nilai tersebut.
Komunikasi yang penuh perhatian, positif, dan memberikan dukungan emosional dapat meningkatkan kepercayaan diri anak-anak. Dalam suasana seperti ini, anak merasa nyaman untuk mengeksplorasi gagasan, mengungkapkan ide-ide mereka, dan berpartisipasi dalam diskusi keluarga. Sebaliknya, komunikasi yang seringkali kritis atau menekan dapat meredam keinginan anak untuk berbagi dan belajar melalui percakapan. Kepercayaan diri yang dibangun melalui komunikasi yang positif dapat membantu anak-anak untuk berpikir lebih terbuka, kreatif, dan mandiri.Â
3. Mengajarkan cara berpikir kritis
 Orang tua yang merangsang pemikiran kritis dapat membentuk kemampuan anak-anak untuk menganalisis informasi, menyusun argumen, dan mengambil keputusan yang bijaksana. Ketika orang tua mendukung diskusi terbuka, mendorong anak-anak untuk menyusun pendapat mereka sendiri, dan memberikan pertanyaan yang merangsang pemikiran, mereka membantu melatih pikiran kritis anak-anak. Hasilnya, anak-anak dapat menjadi lebih mandiri dalam pemikiran mereka dan dapat menilai informasi dengan lebih bijaksana. Komunikasi orang tua yang efektif melibatkan pemecahan masalah. Anak-anak yang terbiasa dengan diskusi keluarga yang konstruktif akan belajar untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.
4. Mendorong kreatifitas anak
Orang tua yang mendorong kreativitas dapat memainkan peran kunci dalam membentuk pikiran kreatif anak-anak. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa yang kamu pikirkan?" atau "Bagaimana menurutmu kita bisa melakukan ini dengan cara yang berbeda?" merangsang imajinasi anak-anak. Ketika orang tua memberikan ruang bagi ekspresi kreatif dan memberikan apresiasi terhadap ide-ide inovatif, mereka memberikan sinyal bahwa kreativitas dihargai dan diterima.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan komunikatif yang positif dan merangsang cenderung lebih sukses dalam sekolah, memiliki hubungan sosial yang sehat, dan mengembangkan karir yang memuaskan. Dengan kata lain, komunikasi orang tua bukan hanya aktivitas sehari-hari, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan anak. Komunikasi orang tua merupakan salah satu aspek yang sangat krusial dalam pembentukan masa depan anak. Sebagai sebuah investasi masa depan, komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak tidak hanya membangun hubungan yang kuat secara emosional, tetapi juga membentuk fondasi yang kokoh untuk perkembangan pribadi dan profesional anak. Komunikasi yang baik tidak hanya mencakup pertukaran informasi, tetapi juga melibatkan pemahaman, dukungan emosional, dan pembangunan nilai-nilai yang penting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI