C. Faktor kualifikasi guru
Seorang guru profesional diperlukan untuk pelatihan lebih lanjut. Artinya setiap guru harus memiliki kemampuan memahami mata pelajaran secara luas dan mendalam. Salah satu kendalanya adalah daerah terpencil yang kekurangan pelatih dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Asri Budiningsih menulis dalam bukunya Belajar dan Belajar, bahwa saat bangsa dan negara Indonesia memasuki milenium ketiga, mereka harus siap menghadapi berbagai tuntutan dalam global. Kompetensi guru sangat penting untuk pelaksanaan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum dan pengembangan manusia, termasuk gaya belajar.
Ada solusi yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yaitu: Yang pertama adalah menciptakan bidang studi baru di Indonesia. Dengan kata lain, guru tidak hanya mengutamakan materi yang disampaikan kepada siswa, tetapi guru juga harus memperhatikan perkembangan serta karakter siswanya. Guru harus mampu menyeimbangkan perkembangan intelektual dan psikologis siswa. Maka solusi selanjutnya adalah meningkatkan kualitas tenaga pengajar yang ada saat ini. Guru harus memiliki beberapa kompetensi, seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Dalam hal ini yang terpenting adalah menetapkan kurikulum yang efektif dan tepat sebagai landasan bahan ajar atau landasan pendidikan bagi siswa.
Kemajuan dan perkembangan pendidikan merupakan salah satu faktor keberhasilan dari suatu negara. Beberapa keberhasilan tersebut dapat dirasakan dari perkembangan dunia barat, seperti Amerika dan Eropa, yang berulang kali diperbincangkan sebagai contoh masalah pendidikan. Keunggulan pendidikan dapat diukur dengan berbagai data seperti model pembelajaran, hasil penelitian, produk akhir dan lain-lain.
Bangsa Indonesia yang masih tergolong sebagai negara berkembang sedang mencari cara dan upaya untuk bisa menjadi negara maju khususnya dalam bidang pendidikan. Dan sistem pendidikan Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, yaitu sistem pendidikan yang memajukan kemajuan dan pembangunan bangsa serta dapat beradaptasi dan menerima tantangan zaman yang selalu berubah-ubah, yang sesuai dengan visi dan misi nasional dalam UU RI NO. 20 Tahun 2003.
Di sisi lain, sistem pendidikan Indonesia memiliki kelebihan dan nilai positif, yaitu:
a) Biaya sekolah ataupun kuliah dibayari oleh pemerintah
Siswa di negara Indonesia tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membayar layanan pendidikan. Karena negara sudah menanggung biayanya. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dialokasikan untuk pendidikan. Jumlah tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan visi negara "Pendidikan Kehidupan Bangsa Indonesia". Misalnya, total anggaran pendapatan Indonesia pada 2018 adalah Rp 2,2 triliun. Menurut laporan, pemerintah Indonesia mengalokasikan sekitar Rp 444,131 triliun anggaran pendidikan publik dalam APBN 2018. Dan juga Biaya Operasional Sekolah (BOS) tidak memungkinkan sekolah memungut biaya dari wali siswa. Apabila dana yang dialokasikan ke sekolah oleh negara masih kurang, maka hanya sekolah yang berhak menanyakan kekurangan dana tersebut kepada wali murid.
b) Sistem transparan
Dalam sistem pendidikan di Indonesia, sistem tersebut kini dikelola secara transparan. Hal ini memungkinkan orang tua siswa untuk memantau pembelajaran anaknya dengan mudah. Orang tua siswa juga dapat berpartisipasi dalam mengembangkan kecerdasan dan keterampilan siswa sendiri berdasarkan pembelajaran di sekolah.
c) Kurikulum dibuat oleh para ahli dan orang yang berpengalamanÂ
Dahulu kurikulum hanya dibuat oleh para ahli. Mulai kurikulum 2013, guru juga bisa dilibatkan dalam pengembangan kurikulum yang baru. Selain itu, guru adalah orang yang langsung mempraktikkan ilmunya, sehingga diharapkan mengetahui materi yang diperlukan dan menggali kemampuan siswanya.
d) Lebih mudah berpikir untuk menerima siswa
Pemerintah saat ini sedang menggalakkan pengurangan perbedaan daerah. Istilah "tepi" tidak ada lagi. Negara bagian dan kotamadya mendukung setiap sekolah yang ada. Belum lagi sistem zonasi yang baru-baru ini memberikan tanggung jawab dan hak yang sama kepada semua sekolah negeri sehingga tidak ada yang namanya