Mohon tunggu...
Firdilla Kurnia
Firdilla Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Padjadjaran

MC

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pembelaan Orang Kurus dan Stigma Masyarakat

26 September 2022   09:46 Diperbarui: 5 Oktober 2022   01:45 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berat badan. (sumber: shutterstock/UfaBizPhoto via kompas.com)

Banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung saya dalam mengelola perasaannya kala menghadapi kurang percaya diri terhadap penampilan. 

Sampai-sampai ada yang memilih merawat sindrom body dysmorphic-tapi ini gangguan mental yang siapa saja bisa kena, sih, bukan orang kurus saja. Hal ini justru bisa menjadi batu loncatan agar mengakhiri hidup. Sementara ejekan yang semacam akan terus ada di tengah-tengah masyarakat kita.

Stigma masyarakat terhadap orang kurus tak jauh berbeda dengan pandangannya pada orang gemuk. Di Indonesia sendiri kalau melihat model kurus dianggap kurang gizi-biasanya sih ini yang julid di media sosial- atau atlet angkat besi yang besar dan tebal dibilang gembrot. 

Kudu piye aku tuh mas? Lebih-lebih kalau diejek aja tapi orang kurus sama juga kena bully-yang ngebully juga nggak cantik-cantik amat.

Pernah saya memikirkan apakah hanya di Indonesia saja yang seperti ini? Tentu tidak jawabannya. Ada beberapa negeri di belahan bumi kita ini tetap sama memandang sebelah mata orang-orang yang serba kekurangan-kurang cantik/ganteng, kurang kaya, kurang penampilan, bahkan kurang eksis. Capek banget, deh, pengen pindah planet.

Eits, ternyata untuk kurang kurus tidak perlu khawatir berlebihan ternyata ada beberapa tempat yang menerima orang kurus sampai menjadikan kurus sebagai tubuh ideal. Seperti negara Korea Selatan dan Cina. 

Dua negara ini tidak terlalu mempermasalahkan tubuh yang kurus. Contohnya aja banyak idol K-pop yang kurus semampai atau aktris-aktris Cina. Jadi, orang kurus masih ada tempat di bumi ini. Mungkin saya atau kamu cuman salah tempat saja.

Sementara itu yang patut kita, orang kurus, ingat kalau kurus bukan berarti kurang gizi. Ada banyak faktor kenapa kita terus-terusan kurus padahal sudah makan banyak. 

Bukan karena tidak mau makan tapi ada gen kurus dari orangtua kita dan penyebab hormon yang tidak stabil serta makanan yang kita makan dengan kalorinya. 

Saya bukan dokter tapi wawasan saya tentang berat badan cukup baik. Makanya ketika makan banyak nggak nambah-nambah mungkin harus memperbaiki hormon dan meal plan-nya.

Ngaku deh kenapa kita tetap kurus karena kurang budget untuk bikin meal plan yang bagus dan  olahraga intens yang baik dengan peralatan yang menunjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun