Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang implementasinya turut berada di tangan mahasiswa. Sebagai bentuk realisasi dari hal ini, tim KKN Tematik dari Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri dari 11 orang mahasiswa dari berbagai latar belakang program studi, dibawah supervisi Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Selly Feranie, S.Pd., M.Si., bersama-sama berusaha membawa dampak positif di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dalam kurun waktu satu bulan, sejak 26 Juli-26 Agustus, tim KKN dan DPL merancang beberapa program kerja yang diselaraskan dengan tema “Membangun Eksistensi Desa Berbasis SDG’s”. Dua diantaranya adalah program pembuatan aplikasi potensi desa dan mitigasi bencana.
Pembuatan aplikasi potensi desa adalah program kerja yang mendukung harapan Desa Cibodas untuk menjadi Desa Digital. Tujuan utama program kerja ini ini tidak lain untuk memperkenalkan potensi-potensi yang ada di Desa Cibodas melalui media aplikasi yang diberi nama “Bumi Cibodas” dengan tagline “Desa Mendunia, Masyarakat Sejahtera.” Nama ini dipilih karena kata “bumi” memiliki makna baik dalam bahasa Indonesia maupun Sunda yaitu “rumah”, dengan harapan Desa Cibodas dapat menjadi rumah yang nyaman, khususnya bagi warga Desa Cibodas sendiri dan umumnya bagi masyarakat secara luas. Melalui aplikasi ini, terangkum potensi-potensi unggulan Desa Cibodas yang terbagi dalam enam sektor, yaitu pertanian, peternakan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan UMKM. Informasi yang disampaikan termuat dalam bentuk video dan deskripsi yang dibuat oleh tangan mahasiswa sendiri. Selain itu, terdapat pula link untuk melihat peta dari tempat-tempat yang didokumentasikan, serta deskripsi tentang pencipta aplikasi. Aplikasi ini harapannya dapat menjadi wadah untuk menggaungkan eksistensi Desa Cibodas beserta beragam potensi unggulannya dengan lebih luas lagi.
Program kerja kedua adalah mitigasi bencana gempa bumi. Latar belakang dari pemilihan program kerja ini adalah kesadaran mahasiswa atas ancaman bencana gempa bumi yang ada di Desa Cibodas, mengingat letaknya yang hanya berjarak sekitar 1 km dari sesar Lembang, sesar dengan panjang mencapai 29 km yang berada tepat di sebelah selatan gunung berapi aktif Tangkuban Perahu. Diketahui bahwa salah satu penyebab gempa bumi adalah aktivitas tektonik dari sesar atau patahan di permukaan bumi. Dengan begitu, desa yang terkenal unggul dalam sektor pertanian ini dikategorikan sebagai daerah paling rawan gempa bumi di Kabupaten Bandung Barat. Hal ini mendorong tim KKN untuk melaksanakan program kerja mitigasi bencana gempa bumi yang meliputi dua kegiatan, yaitu pembuatan peta jalur evakuasi dan manajemen psikologis dalam situasi gempa.
Pembuatan peta jalur evakuasi di Desa Cibodas difokuskan pada area RW 01 dan RW 16 sebagai pusat kerja tim KKN. Tahapan pembuatannya meliputi pencarian data dasar, survei jalan dan shelter sementara, serta pengolahan data yang semuanya dikerjakan langsung oleh mahasiswa. Kemudian, perancangan manajemen psikologis menghasilkan intervensi yang diberi sebutan PONAPILA sebagai kependekan dari empat tahap praktis untuk mengatur diri dalam situasi bencana gempa bumi, yaitu Pengaturan Posisi, yang fokus pada keselamatan; Pengaturan Napas, yang fokus pada ketenangan; Pengaturan Pikiran, yang fokus pada pengendalian diri; dan Pengaturan Langkah, yang fokus pada mobilisasi.
Dalam kurun waktu satu bulan, tim KKN berhasil merealisasikan program kerja pembuatan aplikasi dan mitigasi bencana, yang pada titik akhirnya bermuara pada kegiatan launching aplikasi dan penyuluhan pada masyarakat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Agustus 2023 dengan melibatkan Kepala Desa Cibodas, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), serta Kader Posyandu yang mewakili setiap RW di Desa Cibodas. Kegiatan mitigasi bencana sebenarnya selaras dengan program Gagah Bencana yang dirancang TP-PKK, sehingga pelaksanaannya dikolaborasikan di satu waktu. Kegiatan dibuka dengan doa oleh mahasiswa dan pemberian sambuatan dari Kepala Desa Cibodas dan pihak TP-PKK. Kemudian acara dilajutkan dengan launching aplikasi Bumi Cibodas dengan simbolis pemotongan tumpeng. Memasuki sesi pematerian, terdapat beberapa sesi. Pada sesi pertama dilaksanakan pematerian kebencanaan dari pihak TP-PKK, kemudian disambung dengan sesi penyuluhan peta jalur evakuasi dan manajemen psikologi bencana oleh pihak mahasiswa KKN UPI.
Pada praktiknya, kegiatan ini mendapat sambutan yang positif dari pihak-pihak yang ikut berpartisipasi. “Kami sangat berterima kasih kepada KKN UPI dan Ibu Selly yang telah melaksanakan program kerja pembuatan aplikasi dan mitigasi bencana di Desa Cibodas,” sambut hangat Bapak Kepala Desa Cibodas atas kontribusi mahasiswa KKN.
Selain itu, antusiasme pihak yang hadir jelas terlihat baik ketika launching aplikasi maupun penyuluhan mitigasi bencana. Dalam sesi penyuluhan peta jalur evakuasi gempa bumi, mahasiswa menampilkan peta hasil cetak yang dapat dilihat dan dipegang langsung oleh peserta, sehingga kegiatan terasa lebih interaktif dan hidup. Dalam sesi penyuluhan manajemen psikologis, mahasiswa mengajak peserta untuk bersama-sama melakukan simulasi singkat dan gerakan jargon agar intervensi yang telah dirancang dapat diingat dan diimplementasikan oleh peserta dengan lebih optimal. Dua program kerja KKN UPI ini harapannya dapat membawa dampak positif bagi eksistensi Desa Cibodas, baik dalam hal pengoptimalan potensi desa maupun penanggulangan bencana gempa bumi.
