Komunikasi berperan sebagai alat pengendalian yang membantu memastikan bahwa semua prosedur dan peraturan dijalankan dengan baik. Komunikasi memungkinkan kepala sekolah memantau kinerja guru dan siswa serta memberikan umpan balik yang diperlukan.
Contoh: Kepala sekolah mengirimkan laporan evaluasi berkala kepada guru untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Melalui laporan ini, guru dapat mengetahui seberapa jauh kinerjanya dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Fungsi Penyampaian Informasi
Penyampaian informasi yang efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan manajemen pendidikan. Komunikasi yang baik memastikan bahwa semua pihak yang terlibat menerima informasi yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Contoh: Pengumuman terkait jadwal ujian, perubahan jadwal kegiatan, atau informasi penting lainnya disampaikan secara jelas kepada siswa dan orang tua melalui surat, email, atau platform komunikasi digital sekolah.
6. Fungsi Penyelesaian Konflik
Konflik di lingkungan pendidikan adalah hal yang tidak dapat dihindari. Namun, melalui komunikasi yang tepat, konflik dapat diselesaikan dengan baik. Komunikasi berfungsi sebagai alat untuk mendengarkan keluhan, mencari solusi, dan memperbaiki hubungan antar-pihak yang berselisih.
Contoh: Wakil kepala sekolah mengadakan sesi mediasi antara dua guru yang berbeda pendapat mengenai metode pengajaran. Mediasi ini membantu kedua belah pihak mencapai kesepakatan dan kembali fokus pada tujuan bersama.
7. Fungsi Pengembangan Hubungan
Hubungan yang baik antara sekolah, guru, siswa, orang tua, dan komunitas dapat dikembangkan melalui komunikasi yang efektif. Komunikasi yang positif membantu membangun kepercayaan dan kerja sama yang harmonis.
Contoh: Sekolah secara rutin mengadakan pertemuan dengan komite orang tua untuk membahas perkembangan siswa dan program sekolah. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan orang tua tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang suportif.