"Ikatlah Ilmu dengan Menulis." -Ali Bin Abi Thalib ra-
"Kalau Kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis." -Imam Al Ghazali-
"Sayarat untuk menjadi penulis ada tiga yaitu : Menulis, menulis dan menulis." -Kuntowijoyo-
Menulis menjadi sebuah kata kerja yang ampuh untuk mengutarakan semua yang terpendam di ide pikiran kita. Menulis menjadi kekuatan di sebuah proklamasi kemerdekaan. Menulis juga, menjadi sebuah perubahan dalam kehidupan umat manusia yang menguasainya. Para tuan-tuan kita sudah memaparkan, dari zaman khalifah, ulama, dan sosok tokoh indonesia. Tentu saja mereka memiliki kekuatan untuk melakukannya, seperti saya saat ini. Motivasi dalam menulis sungguh sangat menguras banyak sekali waktu. Maka saya simpulkan dari pengalaman saya untuk sampai di titik saya mau menulis ini, ada tiga kekuatan untuk kamu yang bukan anak raja dan juga bukan anak ulama besar. Agar semangat mau menulis.
Pertama, memiliki segudang informasi. Minat terhadap koran mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-20, khususnya pada tahun 1950-an hingga 1990-an. Hal ini disebabkan oleh kurangnya alternatif media dan internet belum menjadi hal yang umum pada saat itu, dan peningkatan minat pada informasi media dalam beberapa tahun terakhir, hal ini terjadi secara signifikan pada awal 2020-an, terutama selama pandemi COVID-19 ketika orang-orang mencari informasi terkini dan akurat tentang perkembangan situasi.
Kedua, mempelajari struktur Artikel. Mungkin teman-teman bisa mempelajarinya melalui media Youtube. Tetapi, akan menjadi efisien jika itu diajarkan langsung oleh ahlinya. Saya teringat dengan kata-kata Dosen inggris saya, Mam Isti bahwa, "jika kalian bisa dan tekun mempelajari hal ini (Article) kalian akan sukses seperti kakak tingkat kalian yang sekarang artikel tugasnya menjadi sangat tinggi di luaran sana." Mempelajari struktur artikel dia memiliki :
- Enam tipe paragraf yang harus kalian pilih (Definisi, Proses, klasifikasi, komparasi, sebab/akibat, argumentatif)
- Buat judul
- Introduksi (hooking, thesis statement)
- Topik
- Konklusi
Ketiga, motivasi. Saya baru saja melihat film kartun Frozen 2, mungkin teman-teman ini sebuah lelucon. Tapi, ini bekerja dengan hebat. Motivasi bisa di dapatkan dimana saja, mau itu di buku, teman, keluarga, guru, media sosial, bahkan film kartun sekaligus. Sehingga ketika anda telah menemukan apa yang cocok untuk mengeluarkan kekuatan anda dalam menulis, itu sangat luar biasa sekali. Menjadikan anda langsung terbangun, dan membuka laptop seperti saya lakukan sekarang.
Setelah apa yang kita lihat. Informasi penting untuk mengumpulkan kata-kata yang beraturan supaya terlihat logis dan nyaman dibaca oleh teman-teman semua, mempelajarinya pun perlu karena itu akan mengantarkan sebuah kerukunan dan kedisiplinan, dan terakhir motivasi yang saya tak perduli teman-teman dapatkan darimana saja, seperti saya yang menemukannya di sebuah film kartun. Saya harap, dengan tiga kekuatan ini teman-teman bisa berusaha mencari dan memulai menulis. Karena apa? Dunia tanpa literasi, akan menjadi sangat terbatas dalam hal akses terhadap pengetahuan, komunikasi, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H