Mohon tunggu...
Firdha Laila
Firdha Laila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Bebas, asal bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Filsafat Ilmu dengan Konsep Agama (Islam)

7 Oktober 2023   06:47 Diperbarui: 7 Oktober 2023   06:58 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau mendengar kata filsafat, apa sih yang terbayang di pikiran? Ilmu memperpanjang kata? Ilmu yang rumit dan berat? Atau semacamnya?

Jika itu yang terpikirkan, maka kita perlu duduk sejenak berbincang bersama dan berdiskusi. Selama ini, apakah kamu pernah tiba-tiba kepikiran sesuatu lalu mempertanyakannya? Seperti mengapa bisa terjadi hujan lokal? Lalu, ketika di jalan melihat ramainya orang hilir mudik berkendara hingga menyebabkan kemacetan?

Jika pernah, sesungguhnya kamu sedang melakukan aktivitas filsafat. Karena, filsafat itu merupakan ilmu berpikir, mempertanyakan, menganalisis, mengolah informasi yang terjadi di sekitar. Bahkan, hal tersebut sudah kita lakukan sedari masa kanak-kanak. Di masa itu, ada berbagai pertanyaan yang timbul dari rasa keingintahuan yang tinggi. Yang itu artinya, bahkan sedari kecil kita sudah berfilsafat.

Menarik, bukan? Jika ada yang mempertanyakan kenapa perlu belajar filsafat, maka tanyakan kembali, kenapa kamu berpikir? Padahal berpikir itu juga bagian dari filsafat. Namun, dalam filsafat itu yang dilatih ialah bagaimana caranya berpikir kritis dan logis. Diajarkan jadi orang yang rasional, bukan yang mengedepankan emosionalnya (Burhanuddin, 2018).

Filsafat sebagai salah satu multidisiplin ilmu tidaklah berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dengan inter disiplin ilmu lainnya dalam mencari kebenaran ilmiah. Kebenaran di sini punya landasan yang akurat, tidak asala-asalan (Suriasumantri, 2007).

Antara kebenaran yang terdapat di filsafat dengan kebenaran di dalam agama memiliki perbedaan. Jika dalam filsafat, kebenaran itu terletak di ujung atau di akhir, karena dalam filsafat itu mencari kebenaran ialah dimulai dengan adanya kesangsian (keraguan) hingga berpikir selangkah demi selangkah dengan ukuran logika hingga sampai pada kebenaran itu sendiri (Endraswara, 2021)

Sedangkan dalam beragama, mesti dimulai dengan adanya iman (yakin) lalu bertahap mulai belajar hingga akhirnya sampai pada kemantapan akan membenarkan keyakina tersebut.

Kemudian kita bahas terkait ilmu. Ilmu itu sejatinya sudah dikaruniakan oleh Allah Swt. kepada tiap insan. Bahkan dari bayi saja, kita sudah diberi ilmu tentang bagaimana minta susu, bukan? Yang mana bayi akan merengek jika belum mendapatkannya. Ada yang bilang, itu kan hanya insting belaka. Namun, sejatinya manusia memang makhluk yang gemar menuntut ilmu dan berfilsafat.

Karena tanpa ilmu, maka manusia akan terjerumus dalam lembah kesesatan akibat dari ketiadaan ilmu dan pengetahuan terhadapnya. Yang mana, jika manusia memiliki ilmu tersebut, maka ia akan terhindar dari tersandung ke arah sana.

Daftar Pustaka

Endraswara, S. (2021). Filsafat Ilmu. Media Pressindo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun