Mohon tunggu...
Firdha Laila
Firdha Laila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Bebas, asal bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Sosok Pencetus "Cogito Ergo Sum"

30 September 2023   01:45 Diperbarui: 30 September 2023   01:57 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang pernah mendengar ungkapan "cogito ergo sum"? Rasanya kalimat tersebut sudah tidak asing didengar, bukan saja tidak asing, melainkan ungkapan ini sudah cukup termasyhur terutama di kalangan akademisi dan pegiat literasi. Terkhusus yang menggeluti filsafat. Pasalnya, ungkapan berbahasa Latin yang berarti "Aku berpikir, maka aku ada" ini memiliki makna yang luas. Yang berkaitan tentang hakikat dari keberadaan manusia itu sendiri.

Hal tersebut sejalann dengan fakta bahwa kita, manusia, merupakan makhluk berpikir yang menjalani kehidupan ini dengan modal hasil kelola pemikirannya untuk kemudian dijadikan sebagai sumber pengetahuannya.

Pandangan dan ungkapan keren ini tercetus dari pemikiran seorang filsuf modern bernama Rene Descartes. Filsuf sekaligus matematikawan asal Prancis ini namanya sudah sangat tersohor karena jasanya dalam menyumbangkan kontribusi pemikirannya di dunia filsafat modern dengan aliran rasionalismenya menghasilkan karya fenomenal bernama "Discours de la methode" dan "Meditationes de prima Philosohia". Serta di bidang matematika tentang geometri analitis berupa sistem koordinat kartesius seperti yang kita kenal saat ini (Huringiin, 2022).

Sehingga tak heran jika ada yang menjulukinya sebagai bapak filsafat modern dan juga bapak matematikawan modern. Kontribusinya benar-benar luar biasa keren ya. Tetapi, sebelum semakin jauh pembahasannya, alangkah lebih baiknya jika kita berkenalan dengan beliau lebih dekat.

Di suatu wilayah bernama Touraine, tepatnya di Kota La Haye pada tanggal 31 Maret1596, Rene Descartes lahir. Ayahnya bernama Joachim Descartes dan ibunya bernama Jeanne Brochard. Rene Descartes menghabiskan masa mudanya di sekolah Yesuit, College La Fleche. Kemudian mendapatkan gelar ahli hukum dari Universitas Poitiers.

Walaupun begitu, pendidikannya dalam bidang hukum di Universitas Jesuit, La Fleche telah memberikannya dasar-dasar matematika modern baginya. Yang kemudian mengantarkannya menjadi seorang matematikawan, fisikawan, filsuf, juga teolog.

Selanjutnya, kita akan berkenalan lebih dekat dengan kontribusi-kontribusi pemikiran Rene Descartes yang membawa pengaruh signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan modern. Beberapa di antaranya adalah:

Metode Penelitian : Descartes memperkenalkan metode penelitian yang rasional dan sistematis, yang dikenal sebagai metode kartesius. Metode ini melibatkan pemisahan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, analisis mendalam, serta penarikan kesimpulan yang logis. Pendekatan ini telah menjadi dasar bagi banyak ilmuwan modern dalam melakukan penelitian dan menyelesaikan masalah.

Konsep Dualisme : Di sini Descartes mengemukakan konsep dualisme, yaitu pemisahan antara tubuh dan pikiran. Ia berpendapat bahwa tubuh adalah yang dapat diamati dan diukur, sementarapikiran itu substansinya tidak dapat dirincikan secara fisik. Konsep ini berperan aktif dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang psikologi dan neurosains (Sairah, 2021).

Pemikiran rasional : pada pendekatan ini Descartes menitikberatkan pada pentingnya pemikiran rasional serta keraguan metode agar mencapai pengetahuan yang benar. Sehingga seseorang dapat mencapai kebenaran pasti. Pendekatan ini banyak mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang filsafat dan logika (Amalia Febri Yanti, Radea Yuli A. Hambali, 2023).

Pemikiran matematika : penemuannya yang terkenal dan digunakan hingga sekarang ialah sistem koordinat kartesius dalam geometri analitis. Kontribusinya ini cukup banyak memberi pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang fisika dan teknik.

Setelah cukup panjang kita berkenalan dengan sosok pencetus "Cogito Ergo Sum" ini, harapannya dapat membuat kita semakin terpacu untuk giat dalam aktivitas olah pikiran dan wawasan agar menjadi insan bermanfaat bagi diri dan juga sekitarnya.

Referensi

Amalia Febri Yanti, Radea Yuli A. Hambali. (2023). Aliran Rasionalisme Filsuf Abad Modern (Rene Descartes) . Gunung Djati Conference Series, 871.

Huringiin, N. (2022). Rationality in Science: a Comparison Study Between Ibnu Rusyd and Rene Descartes. Al-Risalah, 92-107.

Sairah, A. R. (2021). Modernisasi Sains Menuju Psikologi: Studi Atas Pengaruh Pemikiran Rene Descartes (1596-1650) Terhadap Perkembangan Psikologi. Jurnal Filsafat Indonesia, 51.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun